Bangkitkan Memori Era 1970-an
reinkarnasi model Primavera di zaman modern ini diminati konsumen yang berani tampil beda.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debut Vespa Primavera di hadapan publik akhirnya terlaksana pada Jumat (21/3/2014) di Plaza Senayan, Jakarta. Marco Noto La Diega, Managing Director Piaggio Indonesia optimis, reinkarnasi model Primavera di zaman modern ini diminati konsumen yang berani tampil beda.
“Target kami bisa memasarkan 5.000 unit tahun ini,” ungkap Marco. Keyakinan itu didasari pemahaman bahwa masyarakat Indonesia punya kenangan bersama Pimavera sejak era 1970-an.
Sampai saat ini dikatakan 42.000 pemilk dan pemakai Vespa tersebar di seluruh Tanah Air. Populasi penggemar Vespa di Indonesia merupakan terbesar kedua setelah negara asalnya, Italia.
“Fakta ini penting buat kami, masyarakat sangat mengapresiasi Vespa, dan kami sangat berterima kasih. Saat anda beli, anda tidak hanya membeli skuter, tapi juga eksklusivitas serta kebanggan karena telah menjadi bagian komunitas dan keluarga Vespa,” imbuh Marco.
Naik Kelas
Berbeda dengan Piaggio dengan pembagian segmen lebih variatif, seluruh skuter Vespa fokus di kategori premium. Communication Specialist PI, Ignes Messyta, menjelaskan, posisi Primavera berada di atas model LX, S, dan LXV, namun di bawah 946 yang menjadi model incaran kolektor,.
Primavera menjadi pilihan utama buat fanatik yang ingin “naik kelas” dari model di bawahnya. “Sebenarnya sasaran konsumen kami untuk semua usia yang masih punya jiwa muda, tapi secara khusus di antara usia produktif, 25 sampai 35 tahun,” jelas Ignes.