TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Kendati diskusi internal terus-terusan alot menentukan standar kualitas, Volkswagen akhirnya sepakat, baik konsep dan desain “mobil murah”, ditujukan buat pasar negara berkembang. Langkah pertama dimulai dari Tiongkok.

“Semuanya telah selesai. Kami akan memproduksi semua komponen di Tiongkok,” ujar manager proyek “mobil murah” Volkswagen, Hans Demant, kepada Reuters di Beijing Motor Show, pekan lalu.

Pernyataan Demant sangat optimis. Padahal, bos pengembangan Volkswagen, Heinz-Jakob Neusser, pernah mengatakan, memasuki segmen baru dengan model harga terjangkau itu sulit. Menurutnya, sangat tidak masuk akal menyetujui produksi kendaraan yang tidak memenuhi target internal.

Volkswagen telah berusaha untuk masuk ke segmen “mobil murah” dengan menyusupkan model di bentang harga Rp96 – Rp127 juta. Kesulitan yang harus dihadapi, Volkswagen tidak punya basis merek kuat di pasar lain di luar Tiongkok.

Jika ingin berkembang, Volkswagen dinilai harus segera melirik pasar India dan ASEAN yang memiliki pertumbuhan “mobil murah” yang tinggi. Strategi tepat harus segera ditemukan, pasalnya Volkswagen menargetkan menjadi pabrikan terbesar pada 2018.