Berkat LCGC, Suzuki Tak Gentar Hadapi Kenaikan Harga BBM
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) optimitis rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan berimbas pada penjualan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) optimitis rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan berimbas pada penjualan.
Davy J Tuilan, Direktur Penjualan PT Suzuki Indomobil Sales, memprediksi penjualan Suzuki sebesar 15 persen akan ditopang oleh mobil Low Cost Green Car (mobil murah ramah lingkungan/LCGC). Sebab, akan terjadi pengalihan penjualan dari konsumen terhadap LCGC akibat kenaikan harga BBM.
"Paling mendapat berkah segmen LCGC, orang tidak akan menunda membeli mobil tapi mengubah pilihannya," ujar Davy, Senin (10/11/2014).
Davy menjelaskan, masyarakat juga dinilai akan membeli mobil segmen LCGC, yang lebih irit konsumsi bahan bakarnya. Hal itu sejalan dengan kenaikan harga BBM yang akan naik hingga 50 persen. "Cari segmen paling irit, ya LCGC yang 1 liter 20 kilometer akan ke sana arah pasarnya," ungkap Davy.
Davy percaya, kenaikan harga BBM tidak akan menghambat masyarakat untuk membeli mobil tapi hanya menunda saja. Pasalnya kebutuhan dari pasar terutama di kota besar terus meningkat. "Saya tetap konsisten kenaikan harga BBM dampaknya menunda permintaan," jelas Davy.