Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Bikin Mobil Nasional Itu Soal Mudah, Banyak Orang Bisa, Tapi Ini Sulitnya Menurut Jusuf Kalla

Soal mudah kalau urusan bikin mobil nasional. Tapi inilah urusan yang jauh lebih sulit soal mobnas menurut Jusuf Kalla.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Bikin Mobil Nasional Itu Soal Mudah, Banyak Orang Bisa, Tapi Ini Sulitnya Menurut Jusuf Kalla
Proyek Mobil Timor milik Tommy Soeharto yang pernah diproyeksikan jadi mobil nasional di penghujung kekuasaan Presiden Soeharto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Membangun industri mobil nasional tidak bisa sembarangan kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK. Kata dia ada syarat-syarat tertentu hingga suatu produk mobil bisa disebut mobil nasional.

Kepada wartawan di hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/2/2015), JK menegaskan bahwa kerjasama antara PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) dengan Proton yang pengukuhannya disaksikan Presiden Joko Widodo, Jumat lalu (6/2) di Malaysia, bukan lah upaya membangun industri mobil nasional.

"Konsep itu business to business, pemerintah urusannya hanya menyaksikan saja," katanya.

Salah satu syarat suatu produk mobil bisa disebut mobil nasional, adalah kandungan produksi dalam negerinya. Dan untuk mewujudkan itu bukanlah suatu hal yang mudah.

"Membuat mobil itu banyak orang bisa. tapi menjual belum tentu bisa. Menjual bisa, memelihara suku cadangnya belum tentu bisa," ujar JK.

"Jadi persaingan ketat, tidak mudah mengklaim tiba-tiba mobnas (mobil nasional)," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Kerjasama antara PT.ACL milik pendukung Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2014, A.M.Hendropriyono dengan Proton sempat disalah artikan sebagai upaya membangun industri mobil nasional. Namun belakangan Jokowi menyangkalnya.

Sebelum diklarifikasi Presiden banyak pihak yang protes kerjasama itu, mulai dari pemilihan Proton yang merupakan perusahaan asal Malaysia, hingga penunjukan PT.ACL. Salah satu yang tidak setuju adalah Kordinator Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Care, Budi Purnomo Karjodihardjo, yang menyayangkan Jokowi tidak menunjuk BUMN.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas