Direktur Dyandra: Tuduhan IIMS Mencatut Itu Sungguh Tendensius
Mendekati garis akhir pendaftaran Indonesia International Motor Show (IIMS), Dyandra mendapat serangan membabi-buta
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendekati garis akhir pendaftaran Indonesia International Motor Show (IIMS), Dyandra mendapat serangan membabi-buta. Disebut-sebut, nama sejumlah APM dicatut akan ikut IIMS di Jiexpo Kemayoran, 20-30 Agustus 2015.
Tuduhan ini dibuat secara masif di social media yang sulit dilacak integritas dan kebenarannya.
"Tujuannya bisa ditebak, ingin menggoyang pendirian 80 persen APM yang sudah tertarik ikut IIMS," kata Hendra Noor Saleh, Direktur Dyandra Promosindo. Berikut petikan wawancaranya dengan Tribunnews.com:
Bagaimana sebetulnya sikap Gaikindo terhadap IIMS?
Harus dibedakan mana institusi, mana oknum. Kami berpegang teguh pada pernyataan resmi Ketua Umum Gaikindo, Bapak Sudirman MR, baik yang disampaikan lewat media maupun pertemuan Dyandra dengan beliau, bahwa Gaikindo membebaskan APM dan dealer apakah mau ikut IIMS atau tidak?
Ini sebuah sikap bijaksana, terlebih di tengah pasar otomotif yang lagi menurun. IIMS menawarkan opportunity agar kita sama-sama berikhtiar semoga di semester II nanti pasar akan bounce back. Tapi saya memang mendengar keresahan merata dari eksekutif Agen Pemegang Merek (APM) yang saya temui, ada oknum yang mengatasnamakan Gaikindo yang tak henti-hentinya "meneror" APM yang menyatakan ketertarikan, proses negosiasi dan bahkan yang sudah tahap pasti ikut IIMS.
Jelas ini pembangkangan dari garis komando Gaikindo. Tapi saya tidak ingin masuk terlalu jauh ke sana. Saya yakin Gaikindo punya mekanisme untuk menertibkan organisasinya. Termasuk mengungkap apa motif dan kemungkinan internal affairs atau tidak.
Soal tuduhan IIMS mencatut nama APM di-floor plan?
Floor plan itu sebetulnya hal confidential dalam industri pameran. Dari asal katanya, floor plan itu adalah sebuah perencanaan, dari hari ke hari bersifat dinamis sesuai perkembangan pembicaraan kami dengan APM atau dealer yang sudah menyatakan ketertarikan. Nah, di floor plan itu ada sejumlah kode-kode internal yang menunjukkan level konfirmasi dari masing-masing client kami.
Dari yang paling light (sekadar booking posisi), hingga 100 persen confirm. Setiap pagi, siang, sore, malam, dan bahkan subuh, tak kenal hari libur, saya dan tim Dyandra, berusaha menaikkan level konfirmasi tersebut dengan cara-cara terhormat dan halal. Tidak mungkin kami sembarangan menaro nama brand di-floor plan tanpa melalui proses tadi.
Tapi tolong dicatat, sebagai orang yang bergelut di dunia jurnalistik lebih dari 20 tahun, sampai langit runtuh pun saya tidak akan membeberkan ke publik kepada siapa kami bernegosiasi. Itu harga kredibilitas dan profesionalisme untuk tidak membuat posisi partner nego kami di APM maupun dealer, dalam bahaya intimidasi atau teguran dari pimpinannya.
Ada yang menyebut itu press release?
Sekali lagi, floor plan itu alat komunikasi internal sebuah institusi pameran. Jadi brand yang tercantum di situ bukan klaim, tapi sebuah indikator progress report yang berlaku internal, dan ada client yang kadang butuh diperlihatkan. Dengan kata lain, jelas ini beda dengan press release. Kalau ada pihak tega-teganya mempublikasikan, itu sangat tendensius dan brutal. Ini indikasi ada dalang (suplai info) dan operator (penyebar), ada yang ingin menimbulkan damage dari usaha kami.
Saya sampai tidak tega melihat tim sales kami meneteskan airmata karena tuduhan keji ini. Tim sales Dyandra ini anak-anak muda usia 20 dan 30-an awal, bahkan ada ibu-ibu muda yang kadang harus memeras ASI di taksi, manakala harus menemui klien di jadwal dadakan. Bayangkan gimana rasanya tiba-tiba dituduh mencatut, tanpa sedikitpun memberi kesempatan Dyandra menjawab?
Nama yang tercantum di-floor plan itu sebetulnya APM atau dealer?