Akibat Nonton Sinetron Terinspirasi Buka Usaha Modifikasi Motor Klasik
Semenjak sinteron yang menemaninya begadang malam itu, Acas membuka bengkelnya pada Oktober 2014
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspirasi membuka wirausaha bisa berasal dari mana saja. Kata itu yang mewakili pemilik ACAS Custom Motorbikes, Acas Agus Sukamto yang membuka bengkelnya karena menonton sinetron tengah malam.
Acas (38) yang menyukai motor klasik, mempunyai ide membuat bengkel modifikasi motor BMW dan BSA jadi motor klasik saat menonton sinetron. Dalam sinetron tersebut Acas melihat Honda Tiger yang diubah menjadi motor kuno.
"Awalnya melihat sinetron, orang naik motor Tiger mesinnya tapi bodynya motor klasik, kok motornya beda," ujar Acas kepada Tribunnews.com, di Bursa Motor 2015, Senayan, Jakarta, Minggu (27/9/2015).
Semenjak sinteron yang menemaninya begadang malam itu, Acas membuka bengkelnya pada Oktober 2014. Acas pun mengaku senang karena banyak masyarakat di Jabodetabek yang menyukai motor klasik namun tidak mampu membelinya.
Dengan bengkel ACAS Custom Motorbikes, Acas bisa memenuhi keinginan para penggila motor klasik, namun tidak memiliki uang untuk membelinya.
"Awal dari hobi motor klasik karena beli motor klasik mahal," ungkap Acas.
Acas pun siap melakukan perombakan, baik motor baru maupun yang lama bisa ia rombak keseluruhan badannya menjadi motor klasik. Hanya dalam waktu dua bulan, motor yang diidam-idamkan pelanggan bisa diselesaikan Acas dengan tiga mekaniknya.
"Pengerjaan dua bulan paling lama," ungkap Acas.
Acas mempunyai prinsip dalam berbisnis harus terus melakukan produksi meski belum ada pemesanan khusus. Dengan begitu stok motor yang sudah dimodifikasi Acas saat ini ada 21 unit.
"Kita yang penting stock and ready, jadi orang datang bisa langsung beli," papar Acas.
Mengenai omset, Acas mengaku meraup keuntungan dua sampai tiga kali lipat dari modal membeli motor bekas dan memodifikasinya menjadi motor klasik. Acas menghitung modal membeli satu unit motor Tiger sebesar Rp 5 juta, sedangkan ongkos modifikasi sebesar Rp 8 juta menjadikan total Rp 13 juta. Dengan modal sebesar itu, Acas bisa menjual motor dengan harga Rp 25 sampai Rp 30 juta.
"Ya lumayanlah untungnya bisa dua kali lipat, yang pasti sudah menutup modal," papar Acas.