Toyota Mirai Membanting Asumsi Mobil Lari Kencang Identik Dengan Suara
Toyota Mirai yang bertenaga hidrogen dengan emisi air tak beracun itu membanting asumsi mobil kencang identik dengan suaranya.
Penulis: Agung Budi Santoso
Laporan Agung Budi Santoso Dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM - Tenaga dahsyat dari sebuah mobil selama ini identik dengan suaranya yang kencang dan getarannya yang terasa ketika kopling meninggalkan posisi netral.
Lantas bagaimana dengan Toyota Mirai, mobil bertenaga hidrogen dan emisi cuma air (bukan asap) itu?
Apakah kemampuannya berlari lemah, terlebih Mirai nyaris tanpa suara ketika dihidupkan. Senyap!
Ternyata tidak, setelah di-test drive di Fuji Speedway, di lereng Gunung Fuji, Jepang, akhir Oktober 2015 lalu, yang diikuti Tribunnews.com dan rombongan jurnalis yang ikut serta tour Toyota Tokyo Motor Show 2015 di Jepang.
Senyap, tak ada suara, bahkan tiada getaran.
Toyota Mirai saat diperkenalkan oleh Toyota Motor Corporation kepada para wartawan dalam rangkaian Tokyo Motor Show 2015.
Hanya hembusan AC yang terasa di kabin.
Kesan pertama, kabin mobil ini didesain simple. Tidak retro, tapi juga tidak futuristik.
Seorang wartawan yang sudah duduk di kendali setir sampai berceloteh heran. "Ini mobil sudah hidup atau belum sih?" ujarnya, karena nyaris tak mendengar suara mesin.
Dasbor center fascia menunjukkan indikator transmisi matik, display tenaga yang disalurkan power train akibat reaksi oksigen dan hidrogen.
Ketika pertama melaju, mobil ini lari pelan-pelan sampai akhirnya kencang dengan smooth.
Saat berhenti, ada tombol bertuliskan ‘H2O’ di dashboard yang bila ditekan akan membuat knalpot Mirai emisi atau buangan air yang tak beracun, bisa diminum.
Toyota Mirai saat dibedah spesifikasi mesinnya di Fuji Speedway, Jepang.
"Kalau tak percaya, Anda bisa tadah sekarang juga kucuran air knalpot. Silakan diminum, kalau kesehatan Anda terganggu, saya tanggungjawab, " terang Yoshitazu Tanaka, chief engineer Mirai, kepada Tribun di sela test drive (uji mengemudi) Toyota Mirai Fuji Speedway, di lereng Gunung Fuji, Jepang, Sabtu (30/10/2015).
Ada juga indikator diagram real time yang menyuplai data kerja tangki hidrogen yang diolah di dalam fuel cell stack lalu menjadi energi listrik yang disimpan di dalam baterai.