Menunggangi ‘Godzilla’ di Sirkuit Sodegaura
Di moncong Nissan GT-R Nismo tertanam mesin VR38DETT berkapasitas 3.8 liter twin turbo V6.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, CHIBA – Sodegaura Forest Raceway. Begitu nama sirkuit sepanjang 2,5 kilometer yang disiapkan untuk awak media Asia dan Oceania dalam event Nissan 360 menjajal line up Nissan. Sebut saja Nissan Note, March, Leaf, Juke, X-Trail, dan tak ketinggalan GT-R.
Hanya yang paling tak sabar bagi Tribunnews.com adalah merasakan duduk di jok pengemudi Nissan GT-R Nismo dan versi standar. Duo ‘Godzilla’ itu yang paling menarik perhatian.
Kedua supercar ini punya perbedaan. Yang mengusung Nismo sudah dikaruniai tenaga 600 dk. Sementara saudaranya ‘hanya’ 550 dk.
Begitu pun dari segi eksterior. Dengan desain bodi yang aerodinamis, Nissan GT-R Nismo punya tampang yang galak, agresif, dan pastinya sapuan garis merah sebagai identitas khas Nismo. Lain halnya versi standar yang hanya berkelir satu warna.
Di moncong Nissan GT-R Nismo tertanam mesin VR38DETT berkapasitas 3.8 liter twin turbo V6. Kinerja mesinnya disalurkan lewat transmisi sequential kopling ganda yang menyuguhkan sensasi menakjubkan kala duduk di balik kemudinya.
Nissan GT-R versi standar mengandalkan mesin yang sama tapi tenaganya diciutkan menjadi 550 dk. Di Indonesia, supercar besutan pabrikan Jepang ini dibanderol di kisaran Rp 3 miliar.
Giliran pertama adalah menjajal Nissan GT-R Nismo. Sayang, tak bisa merasakan langsung ‘sensansi’ mengemudi karena hanya diperkenankan duduk di samping sopir. Yang bertindak sebagai driver adalah Hiroyoshi Tako, Technical Meister sekaligus professional driver Nissan.
Helm terkunci, seatbelt terpasang sempurna, dan memberi kode sebagai tanda siap. Tako langsung merespons dengan membejek gas dalam-dalam. Seketika suara menggelegar dari knalpot langsung menyembur dan mobil melesat.
Yang kali pertama dirasakan adalah efek G-force atau gaya gravitasi pada tubuh. Maklumlah, semakin cepat akselerasi semakin besar pula tekanan gaya gravitasi ke tubuh.
Tapi sepertinya Tako enggan menyodorkan pengalaman ini secara maksimal. Meski terus menggeber gas saat mobil menikung krii dan kanan, tapi efek G-force tak begitu besar. Tetap saja pasrah tubuh terdorong ke kiri-kanan dan depan-belakang sebagai dampak manuver Tato.
Berikutnya dipersilakan mencoba langsung Nissan GT-R versi standar. Tribunnews.com kebagian kelir hitam dan berada persis di belakang lead car. Sengaja memilih transmisi manual dulu agar punya kendali penuh terhadap mobil.
Begitu lead car lepas dari garis start, sengaja menjaga jarak dulu. Beberapa detik kemudian baru membejek gas dalam-dalam. Spontan mobil melesat. Petugas lead car sepertinya paham kemauan Tribunnews.com sehingga terus menjaga jarak yang aman.
Saat trek lurus, terlihat jarum speedometer hampir menyentuh 200 km/jam. Sayang hanya bisa dinikmati beberapa detik karena laju mobil mesti dikurangi setelah lead car memberi aba-aba di depan ada tikungan ke kiri.
Rasanya belum puas menunggangi Godzilla ini karena tiap media hanya dibatas dua lap. Praktis sesi trest drive ini dalam hitungan kurang dari tiga menit. Tapi dari situ sudah cukup menyimpulkan, Nissan GT-R ini benar-benar powerfull, liar, dan agresif. Tak heran kalau supercar ini benar-benar diidolakan penggila kecepatan.