Ford Tutup di Indonesia Sebenarnya Bukan Hal yang Mengejutkan
Kondisi ekonomi Indonesia yang 'melandai' tahun lalu akhirnya memakan korban di industri otomotif Tanah Air.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kondisi ekonomi Indonesia yang 'melandai' tahun lalu akhirnya memakan korban di industri otomotif Tanah Air.
Salah satu agen pemegang merek (APM), PT Ford Motor Indonesia (FMI), mengumumkan tidak lagi akan beroperasi di Indonesia.
Keputusan ini ditenggarai karena FMI mengaku kesulitan kesulitan untuk bersaing di industri otomotif Indonesia.
Karenanya, akan menutup seluruh operasinya, termasuk dealer-dealer resmi, juga impor dan penjualan mobil-mobilnya di Indonesia mulai paruh kedua tahun 2016 ini.
Tidak terlalu mengejutkan sebenarnya jika melihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo).
Penjualan Ford tahun lalu merupakan hasil terburuk dalam 4 tahun terakhir.
Penjualan pabrikan asal Amerika Serikat ini pada 2015 hanya mampu menjual sebanyak 4.986 unit.
Hasil ini berbeda jauh dari penjualan pada 2012 lalu sebanyak 11.958 unit, 2013 sebanyak 9.907 unit, dan pada 2014 sebanyak 12.008 unit.
Sementara itu, Ford melalui Communication Director-nya, Lea Kartika Indra, menegaskan jika konsumen tidak perlu khawatir dengan pengumuman penutupan bisnis Ford di Indonesia.
"Tidak dong, masa pergi begitu saja. Semua layanan, termasuk service, suku cadang, sampai garansi, semua kita komitmen. Konsumen tidak akan kehilangan haknya," yakin Lea.