Giliran Suzuki Terjerat Skandal Emisi Gas Buang
Suzuki mengaku menguji 16 model kendaraan dengan tes yang tidak sesuai standar dari regulator. Namun, manajemen membantah melakukan kecurangan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- Suzuki Motor Corp mengejutkan publik, Rabu (18/5/2016), dengan mengakui telah menggunakan tes emisi bahan bakar yang tidak sesuai dengan standar.
Permintaan maaf manajemen Suzuki ini menjadi kejutan, setelah pernyataan pengunduran diri Presiden Mitsubishi Motors Corp di hari yang sama atas skandal emisi otomotif yang tengah mencuat.
Suzuki mengaku menguji 16 model kendaraan dengan tes yang tidak sesuai standar dari regulator. Namun, manajemen membantah melakukan kecurangan.
"Kami meminta maaf tidak mengikuti aturan yang ditetapkan negara. Tapi, permasalahan lain seperti manupulasi data efisiensi bahan bakar, tidak terjadi," kata Osamu Suzuki, CEO produsen mobil keempat terbesar di Jepang ini.
Skandal Suzuki terungkap setelah Kementerian Transportasi Jepang meminta seluruh produsen mobil mempresentasikan kepatuhan metoda tes dengan standar pemerintah.
Saham Suzuki merosot 9,4 persen hari ini.
Sementara itu, Mitsubishi kembali mengakui kesalahannya melakukan kecurangan data efisiensi bahan bakar atas mobil-mobil produksinya, yang sudah dilakukan sejak tahun 1991.
Presiden Mitsubishi Tetsuro Aikawa hari ini menyatakan mundur, dan berlaku per Juni mendatang, untuk bertanggung jawab atas skandal emisi tersebut.
Selain itu, Mitsubishi akan menyerahkan manajemen baru pada Nissan Motor Co, yang segera mengambil alih mayoritas saham Mitsubishi yang nilainya telah merosot sampai 50 persen.
Sumber: BBC/Reuters/Kontan