Siapkan Enam Hal Ini Sebelum Anda Mudik
Konsultasikan kepada dokter sebelum melakukan perjalanan jauh bila Anda memiliki riwayat penyakit.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekitar 10 hari lagi umat Islam akan merayakan Idul Fitri.
Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dimanfaatkan untuk pulang kampung atau mudik guna bersilaturahim dengan orangtua dan keluarga.
Agar mudik tetap aman dan nyaman, maka Anda patut memperhatikan enam hal berikut ini.
1.Makanan
Sebelum melakukan perjalanan mudik Anda harus memperhatikan asupan yang akan masuk ke dalam tubuh. Terutama bagi pemudik yang mempunyai riwayat penyakit tertentu.
Konsultasikan kepada dokter sebelum melakukan perjalanan jauh bila Anda memiliki riwayat penyakit.
Perjalanan jauh umumnya akan menguras energi baik pengendara maupun penumpang.
Sebaiknya Anda menjaga jumlah asupan sehari sebelum melakukan mudik. Hal ini berkaitan dengan stamina pengendara.
Hindari meminum kafein dalam jumlah banyak sebelum mudik. Kadar glukosa pada tubuh juga patut diperhatikan, karena kadar glukosa yang cukup tinggi dalam tubuh akan membuat Anda cepat letih.
Disarankan bagi pemudik untuk membuat sendiri racikan minuman berenergi seperti air dengan perasan lemon. Khasiat lemon akan membantu menyerap bahan kimia pada minuman.
Tubuh membutuhkan asupan karbohidrat yang teratur. Maka dari itu usahakan Anda makan camilan setiap 2 jam sekali. Hal ini berguna untuk menjaga tingkat konsentrasi tubuh Anda.
2. Istirahat cukup
Aktivitas ini seringkali diabaikan oleh pemudik. Jangan berkendara lebih dari 4 jam dalam satu hari atau lebih dari 150 km.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga tingkat konsentrasi ketika mengemudikan kendaraan. Jangan paksakan kondisi tubuh untuk berkendara lebih jauh dari kemampuan Anda.
Dengan beristirahat sejenak, Anda dapat menghilangkan rasa lelah dan jenuh.
Saat sedang beristirahat, usahakan keluar dari kendaraan untuk mendapatkan suasana baru di sekitar Anda.
Jika terlalu lelah, tidak ada salahnya untuk memejamkan mata sejenak.
Sebelum mudik, pastikan Anda beristirahat dan tidur dengan cukup agar bugar.
3. Cek Kendaraan
Faktor yang satu ini juga tidak kalah penting. Lakukan pemeriksaan kendaraan terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan mudik.
Lakukan pemeriksaan pada tekanan angin ban, setiap pabrikan mempunyai standar tekanan angin masing-masing.
Perhatikan juga ketebalan ban, jika terlihat sudah tipis maka lakukan penggantian sebelum memulai perjalanan.
Lakukan pengecekan pada air radiator, jika jumlah air terlihat kurang maka tambahkan sesuai rekomendasi pabrikan.
Oli mesin dan minyak rem juga wajib diperhatikan. Pastikan kondisi keduanya masih prima.
Jika Anda tidak punya waktu untuk melakukan pengecekan sendiri, maka serahkan pada ahlinya.
4. Teknik mengemudi
Mengendarai kendaraan bermotor merupakan pekerjaan utama (main job), sehingga ketika berkendara pastikan Anda tidak melakukan aktivitas lain.
Fokus terhadap kondisi sekitar Anda dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman, akan berhadapan dengan kendaraan yang ukurannya jauh lebih besar seperti truk dan bus. Kondisi ini tentunya akan membatasi jarak pandang, oleh karena itu jaga jarak ideal kendaraan dengan objek di depan Anda.
Patuhi semua rambu-rambu lalu lintas agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.
Kenali tanda-tanda atau isyarat dalam berkendara. Berkendara dengan bijak dan bersifat defensif niscaya akan membuat perjalanan anda aman dan nyaman.
5. Muatan
Perhatikan barang bawaan Anda yang akan dimuat dalam kendaraan. Pastikan beban barang-barang Anda tidak melebihi batas atau kapasitas.
Kendaraan yang membawa beban melebihi batas, akan mengurangi handling.
Hindari memaksakan diri untuk memboyong semua barang bawaan. Jika memang harus dibawa, manfaatkan jasa pengiriman paket.
Posisi duduk
Pengecekan tahap akhir ini cukup penting bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan jauh.
Sebelum memulai perjalanan, pastikan posisi sandaran jok cukup tegak. Parameternya adalah seluruh bagian punggung harus bersentuhan dengan jok.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kondisi pengendara tidak mudah lelah.
Atur posisi spion samping maupun dalam kendaraan sebelum memulai perjalanan. Ingat, mengemudi adalah pekerjaan utama! Singkirkan aksesori yang terlihat menarik namun sebenarnya mengundang bahaya.
Aksesori seperti tuas forklift di setir, bantal sandaran kepala, bantalan seatbelt dan mainan di atas dasboard.
Beberapa aksesori tersebut terbukti dapat meningkatkan potensi cedera ketika Anda mengalami kecelakaan.
“Mudik bisa menjelajah ratusan hingga ribuan kilometer. Tentu, aktivitas tersebut membutuhkan perhatian khusus. Tips-tips di atas semoga berguna bagi para calon pemudik yang menggunakan mobil pribadi," kata Muhammad Ikhsan, Editor Mobil123.com.
"Kami berharap mereka dapat sampai di kampung halaman dan kembali ke tempat tinggal masing-masing dengan selamat dan sehat jadi mereka bisa kembali bekerja atau beraktivitas setelah mudik,” imbuhnya.
Sony Susmana Praseto, Chief Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, jika kita ingin bepergian jarak jauh seperti mudik harus mempertimbangkan aspek Aman, Nyaman dan Efisien.
“Aspek AMAN adalah kondisi pengemudi, ban, kendaraan harus dalam keadaan sehat dan baik, serta meletakkan barang-barang jangan di atas atap mobil," katanya.
Aspek berikutnya, NYAMAN, di sini seorang navigator sangat berperan membuat pengemudi nyaman.
"Bantulah pengemudi, misalkan saja dengan mengambil dan membukakan tutup botol minuman, mengajurkan untuk beristirahat jika pengemudi sudah lelah atau mengantuk atau setiap 2-3 jam sekali, dan lain-lain,” jelas Sony.
Faktor berikutnya adalah Efisien. Kita harus pintar kapan berangkat dan carilah jalan-jalan alternatif.
Kumpulkan banyak informasi sebelum kita berangkat mengenai rute yang akan ditempuh. Jika rute yang akan dilewati macet atau padat sekali, lebih baik kita cari jalur alternatif.