Cara Hengkang Ford dari Indonesia Dikhawatirkan Membentuk Imej Buruk Penanaman Modal Asing
Saat mengumumkan rencana penutupan operasi Ford Januari lalu, tercatat hampir 2.000 karyawan yang bekerja pada sekitar 44 outlet dealer
Penulis: Choirul Arifin
"Keputusan sepihak FMC yang disampaikan melalui PT FMI sangat merugikan 31 dealer ini yang telah bekerja keras dan mengeluarkan investasi yang sangat besar untuk mendukung bisnis Ford di Indonesia,” kata Harry.
Tribun siang ini mencoba meminta tanggapan mengenai hal ini ke Managing Director FMI Bagus Susanto melalui panggilan ke ponselnya dan menghubungi via WhatsApp. Namun, belum berhasil.
Bagus Susanto, Managing Director PT Ford Motor Indonesia, Januari 2016 lalu mengumumkan penghentian penjualan dan impor secara resmi atas semua kendaraan Ford di Indonesia mulai semester II tahun ini.
Bagus menyebut dua alasan utama. Yakni, minimnya angka penjualan dan tidak dimilikinya pabrik perakitan Ford di Indonesia.
Pada saat bersamaan, Ford juga menyatakan hengkang dari pasar Jepang, dengan alasan hampir sama.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, selama 2015, penjualan whole sale (penjualan dari APM ke dealer) Ford mencapai 4.986 unit.
Model yang menyumbang penjualan terbesar adalah SUV subkompak Ford EcoSport sebanyak 2.713 unit.
Model lain yang dijual FMI di Indonesia adalah hatchback subkompak Ford Fiesta dan SUV kompak Ford Escape, SUV midsize Ford Everest dan hatchback compact Ford Focus.