"Kami Para Dealer Sudah Mengeluarkan Investasi Sangat Besar"
Irawan Gozali, pemilik dealer Ford di Lampung, Bogor dan Surabaya mengungkapkan, penutupan sepihak operasi Ford membuat menderita rugi sangat besar.
Penulis: Choirul Arifin
Outlet dealer miliknya di Jalan Panjang, Jakarta Barat, sebelumnya berada di atas lahan yang disewa.
"Tapi kami diharuskan untuk melakukan relokasi dan membeli lahan baru di daerah Puri Pesanggrahan karena mereka menginginkan kepastian dengan showroom di atas lahan sendiri ketimbang di lahan sewa," katanya.
"Sebagai bukti keseriusan, kami sudah mendapatkan IMB untuk pembangunan di lokasi Puri Pesanggrahan tersebut," ungkap Andee.
Tribun siang ini mencoba meminta tanggapan mengenai hal ini ke Managing Director FMI Bagus Susanto melalui panggilan ke ponselnya dan menghubungi via WhatsApp. Namun, belum berhasil.
Bagus Susanto, Managing Director PT Ford Motor Indonesia, Januari 2016 lalu mengumumkan penghentian penjualan dan impor secara resmi atas semua kendaraan Ford di Indonesia mulai semester II tahun ini.
Bagus menyebut dua alasan utama. Yakni, minimnya angka penjualan dan tidak dimilikinya pabrik perakitan Ford di Indonesia.
Pada saat bersamaan, Ford juga menyatakan hengkang dari pasar Jepang, dengan alasan hampir sama.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, selama 2015, penjualan whole sale (penjualan dari APM ke dealer) Ford mencapai 4.986 unit.
Model yang menyumbang penjualan terbesar adalah SUV subkompak Ford EcoSport sebanyak 2.713 unit.
Model lain yang dijual FMI di Indonesia adalah hatchback subkompak Ford Fiesta dan SUV kompak Ford Escape, SUV midsize Ford Everest dan hatchback compact Ford Focus .