TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Mal Thamrin City bersama sejumlah komunitas otomotif menggelar acara konvoi bersama keliling Jakarta untuk memeriahkan Hari Batik Nasional.

Konvoi massal yang digelar di hari Minggu (2/10/2016) ini diikuti komunitas otomotif Mercy W202, komunitas motor matic dan sejumlah komunitas otomotif lainnya dengan berkeliling kota Jakarta dengan mengenakan kaus bermotif batik.

Hendra Gunadirja, CEO Thamrin City di Jakarta (3/10/2016) mengatakan, acara konvoi bareng komunitas otomotif ini merupakan salah satu dari agenda peringatan Hari Batik Nasional yang digelar Thamrin City.

Pihaknya juga menggelar peragaan busana batik dengan konsep fashion show on the street di Bundaran HI dengan Batik Madoong dari Pekalongan di hari yang sama.

Rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Batik Nasional ini digelar sejak 1 Oktober dengan menggelar Kelas Membatik yang diikuti beragam komunitas, seperti Komunitas Batik, Komunitas Line Dance, komunitas otomotif,  karyawan perkantoran dan anak sekolah.

"Di Hari Batik Nasional ini kami ingin mengenalkan lebih dalam tentang batik juga ingin mengedukasi lebih dini terutama kepada anak-anak untuk menumbuhkan rasa cinta pada batik," katanya.

“Kami ingin berkontribusi nyata untuk Indonesia dengan ikut melestarikan budaya bangsa melalui kegiatan membatik, sekaligus mendekatkan busana batik kepada masyarakat luas," lanjut Hendra.

Shindiwaty, General Manager Promosi Thamrin City mengatakan, kegiatan lainnya yang juga digelar adalah donor darah dengan menggandeng UDT PMI Kota Sukabumi dan Yayasan Keluarga Tionghoa, Hakka.

"Kegiatan donor darah yang kami selenggarakan ini juga merupakan bagian dari program CSR Thamrin City,” kata Shindiwaty.

Tentang keterlibatan komunitas otomotif, Shindiwaty mengatakan, komunitas otomotif selama ini menjadi pasar potensial tersendiri bagi pusat perbelanjaannya dan akan terus digarap.

Thamrin City merupakan proyek superblok yang dikembangkan PT Jakarta Realty, grup pengembang Agung Podomoro Land (APL).

Mal tujuh lantai yang berdiri di atas lahan selulas 13,6 ha dan berlokasi tak jauh dari Bundaran HI ini mengusung tagline Pusat Batik Nusantara, dan menampung banyak pengusaha batik Nusantara, seperti Batik Jogjakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Madura, Lasem, dan lain-lain.