Sambut Geliat Infrastruktur, Tahun Ini Tata Motors Hadirkan Dump Truck 6x4 ke Pasar Indonesia
"Penjualan nasional turun sampai 30 persen. Tapi kabar baik bagi Tata Motors, penjualan kita masih cenderung flat."
Penulis: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini Tata Motors menyambut pasar otomotif Indonesia lebih optimistis. Tren penjualan kendaraan komersial tahun 2017 ini diyakini tidak akan seburuk pencapaian penjualan otomotif nasional yang terjadi di sepanjang 2016 yang menunjukkan tren penurunan tajam.
Optimisme itu antara lain datang dari tren membaiknya harga komoditi Indonesia di pasar internasional serta menggeliatnya pembangunan di sektor infrastruktur dan industri tambang.
Mengantisipasi hal itu, akan menghadirkan produk baru di pasar Indonesia, yakni dump truck.
"Kami berharap bisa segera memperkenalkan kendaraan ini di pasar Indonesia," kata Presiden Direktur PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), agen pemegang merk Tata Motors di Indonesia, di acara breakfast meeting dengan sejumlah media di Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Menurut Wilda Bachtiar, Marketing Manager Commercial Vehicle TMDI, jenis dump truck baru yang akan dipasarkan di Indonesia adalah dump truck kategori III (medium duty) dengan konfigurasi 6x4.
Berdasar riset kami, di pasar India sana, Tata Motors memasarkan dump truck 6x4 berbasiskan Tata Prima. Tipe yang dipasarkan adalah Tata Prima 2528 K. Truk ini memiliki gross vehicle weight (GVW) 25 ton dan tenaga maksimum 280 horse power.
Namun dia belum bisa memastikan kapan kendaraan ini akan resmi diluncurkan di Indonesia.
Biswadev memperkirakan, penjualan kendaraan komersial secara nasional tahun 2017 ini akan naik antara 10 sampai 15 persen.
Khusus penjualan kendaraan Tata Motors di Indonesia tahun ini, Biswadev Sengupta optimistis akan naik 40 persen dari realisasi penjualan tahun 2016 ini.
Sepanjang 2016 ini, penjualan kendaraan komersial Tata Motors diperkirakan mencapai 1.400-an unit dari berbagai model yang dipasarkannya mulai dari kendaraan niaga ringan jenis pick up, pick up bonnet, truk ringan sampai truk heavy duty jenis tractor head.
"Tahun 2016 adalah tahun yang sulit bagi penjualan kendaraan komersial di Indonesia. Penjualan nasional turun sampai 30 persen. Tapi kabar baik bagi Tata Motors, penjualan kita masih cenderung flat. Kita berharap ada kenaikan di kuartal IV (Januari-Maret 2017) ini, akan ada kenaikan," ungkapnya.
Untuk pembukuan catatan penjualan, Tata Motors menggunakan tahun fiskal yang dimulai bulan April dan berakhir di bulan Maret tahun berikutnya.