Suzuki Smash Dibangkitkan Lagi demi Sasar Konsumen Daerah
Menurut Yohan, di daerah-daerah luar Jawa, motor bebek akan lebih diperhatikan secara fungsi yang lebih baik dari motor matik.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperbarui dan menjual kembali Smash, bebek legendaris yang pernah mewarnai kisah sukses motor Suzuki di Indonesia.
Ada harapan merek Jepang ini merintis lagi kejayaan yang pernah dibawa Smash.
Yohan Yahya, Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan SIS R2 mengatakan bahwa masih ada celah di pasar bebek, khususnya daerah luar Jawa yang bisa digarap.
Target memang sedikit, cuma 500 unit, tapi pasar bebek di Indonesia masih 50.000-an unit sebulan.
”Masih menarik sebetulnya (pasar bebek). Makanya Smash yang pernah sukses, di-launch lagi. Kami melihat masih ada pasar yang bisa diambil dari lain sisi. Fokus memang di daerah, tetapi semua diler Suzuki tetap menjualnya,” kata Yohan.
Selain pasar bebek masih dianggap seksi, dan nama Smash punya sejarah baik, SIS juga berusaha memenuhi permintaan yang datang dari daerah dan instansi pemerintahan di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Yohan, di daerah-daerah luar Jawa, motor bebek akan lebih diperhatikan secara fungsi yang lebih baik dari motor matik. Bukan juga sport, karena bebek juga bisa dipakai wanita.
”Contoh, perangkat desa yang daerah operasionalnya belum ditunjang infrasturktur yang baik. Lebih baik pakai (motor) bebek yang secara operasional jauh lebih mudah dan murah. Buat ngangkut penumpang dan barang tidak masalah,” kata Yohan.
SIS pun siap jika memang permintaan menanjak. Kapasitas produksi pabrik di Pulogadung adalah 100.000 unit, dan sampai saat ini masih terpakai sekitar 10 persen saja.
(Donny Apriliananda/kompas.com)