Ekspansi ke Pasar ASEAN, Planet Ban Buka Toko Pertama di Vietnam
Toko yang dibuka di ibukota Vietnam ini menggunakan nama sama seperti yang dipakai di Indonesia, yakni Planet Ban.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merasa pijakan bisnisnya cukup kuat di pasar Indonesia, Planet Ban, jaringan toko suku cadang sepeda motor, tahun ini memutuskan berekspansi pasar di ASEAN dengan membuka toko pertamanya di kawasan ini di Kota Ho Chi Minh City, Vietnam.
Toko yang dibuka di kota ini menggunakan nama sama seperti yang dipakai di Indonesia, yakni Planet Ban.
"Pembukaan toko di Vietnam ini bertujuan mewujudkan visi dari PT Surganya Motor Indonesia menjangkau pasar di Asia Tenggara," ungkap Deden Hendra Saksi, Commercial Division Head PT Surganya Motor Indonesia di sela acara perayaan pembukaan toko Planet Ban ke-500 di Hotel Ciputra, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Untuk gerai di Ho Chi Minh City ini, Hendra menyatakan pihaknya tidak memasang target penjualan ambisius.
"Kami ingin jalan dulu dan tak memasang target. Kami ingin capai 10 cabang dulu di Vietnam, baru kemudian kami akan tentukan target ambisius kami. Secara grup, sampai akhir tahun kita proyeksikan tumbuh 26 persen," ungkap Deden.
Emanuel Setyadi, Asisten Head of Commercial Division PT Surganya Motor Indonesia mengatakan, potensi toko ban di Vietnam sangat bagus karena tingkat kepadatan penggunaan sepeda motor di sana yang cukup tinggi.
"Di kota kota Ho Chi Minh City rasionya 1:1. Dari hasil riset kami, diantara negara-negara di ASEAN, Vietnam merupakan negara yang paling memungkinkan untuk kami masuki pasarnya," jelasnya.
Baca: Planet Ban Rayakan Pencapain Gerai Ke-500 di Indonesia
Terkait nama toko yang dipakai, merk Planet Ban tetap dipakai di semua tokonya di Vietnam tapi dengan tagline sudah diubah dalam Bahasa Vietnam.
Ban-ban yang dipasarkan di toko Planet Ban di Vietnam masih didominasi ban produksi pabrikan lokal Vietnam.
"Tapi ada dua ban buatan Indonesia dari Multistrada Arah Rarana yang kita pasarkan di sana, yakni Planeto dan Corsa. Di Vietnam, produk ban asal Indonesia sangat diapresiasi masyarakat lokal di sana ketimbang ban produksi perusahaan di Vietnam karena pertimbangan material yang lebih bagus dan bahan baku karet ban produksi Indonesia yang juga lebih bagus," ungkap Emanuel Setyadi.
Soal strategi harga jual ban di Vietnam, Deden mengatakan, pihaknya menyesuaikan dengan harga jual ban di pasar lokal.
"Strategi yang kita terapkan sama seperti di Indonesia. Kehadiran toko Planet Ban di Ho Chi Minh City hampir sama sepeti pertama kalinya kehadiran Planet Ban di Insondsia. Di sana tidak ada toko tire changer yang dominan. Umumnya hanya bengkel motor biasa. Penggunaan nitrogen juga belum dikenal luas."
Terkait bisnis Planet Ban tahun 2017 ini, fokus utamanya adalah pengembangan gerai Planet Ban Hemat, ini merupakan toko Planet Ban dengan luas toko yang lebih kecil (toko mini) dan hanya menjual produk ban dan pelumas dengan pilihan terbatas pada merk dan tipe ban yang banyak diminati masyarakat bawah.
"Dua tahun tahun lalu segmen bawah tak terlalu kami perhatikan, sekarang kami serius menggarap segmen ini lewat toko Planet Ban Hemat," tegas Deden.
Sampai akhir tahun 2017 ini pihaknya memproyeksikan jumlah toko Planet Ban Hemat mencapai 200 gerai. Saat ini jumlahnya baru 20 gerai dengan sebaran sebatas di di Jabodetabek, sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Emanuel Setyadi menyebutkan, Planet Ban saat ini bekerja sema dengan banyak mitra vendor. Vendor ban internasional antara lain, Pirelli, Michelin, Battlax.
Sementara, vendor ban lokal antara lain IRC, Corsa, Planeto, Swallow, FDR, Zeneos, Aspira. Untuk aki pihaknya memasarkan aki Bosch.