Suzuki Ignis GX AGS vs Honda Brio RS CVT, Mana yang Paling Comfort
Suatu dilema saat harus membahas soal kemampuan kedua mobil ini dalam menyajikan ‘kenikmatan’ di dalam kabin.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suatu dilema saat harus membahas soal kemampuan kedua mobil ini dalam menyajikan ‘kenikmatan’ di dalam kabin.
Secara subjektif merasa setelan suspensi keduanya belum dapat mengkonversi tumbukan menjadi ‘ayunan’ untuk pengendara.
Dua mobil lintas segmen ini sama-sama memiliki bantingan suspensi keras.
Setelan suspensi Brio dibuat keras guna meningkatkan pengendaliannya, lain dengan Ignis yang disetel keras untuk meminimalkan body roll akibat ground clearance yang setinggi 180 mm.
Brio memiliki keuntungan dalam hal posisi berkendaranya. Hal ini jadi penunjang mengingat ia terlahir sebagai sebuah Small Hatchback.
Posisi mengemudi rendah terasa sangat ergonomis jika harus dibandingkan dengan Ignis yang dilahirkan sebagai sebuah SUV memaksa pengemudinya untuk duduk lebih sigap.
Ignis juga harus puas dengan transmisi AGS yang di setiap perpindahan gigi terasa jeda cukup lama sehingga mengurangi kenyamanan karena terasa ‘mengangguk’.
Sementara Brio mengandalkan CVT yang bahkan tak terasa perpindahan giginya karena proses perpindahan rasio sabuk membuat tugas menjelajah terasa halus.
Sayangnya soal kekedapan kabin, Brio harus mengakui bahwa ia belum dapat mengisolasi road noise yang ditimbulkan ban menyusup ke dalam kabin.
Dalam hal ini, Ignis mendapat keuntungan berkat penggunaan ukuran ban yang lebih pipih dengan tipe ban yang dibuat khusus untuk meningkatkan efisiensi.
Tak hanya itu, ia juga didesain untuk mengurangi suara bising yang ditimbulkan ban.