TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Barisan mobil yang pakai energi listrik jelas bukan hiasan selama perhelatan GIIAS 2017. 

Itu semacam kode keras kalau era mobil ‘masa depan’ siap hadir secara massal di Indonesia dalam waktu tak lama lagi.

Apalagi dapat informasi kalau kini tengah digodok oleh para APM dan Kementerian terkait. 

Salah satu ‘target’ yang dikejar adalah keluarnya Keppres soal kendaraan listrik, termasuk hybrid, di akhir tahun ini juga.

Selain pabrikan Jepang, pabrikan Eropa juga sudah ‘mengantisipasi’ jika regulasi soal kendaraan listrik. 

Ambil contoh BMW Indonesia yang selama GIIAS 2017 menampilkan model plug in hybrid berupa BMW i3. 

Selain untuk menunjukkan kemajuan pengembangan teknologi hybrid, hadirnya BMW i3 ternyata juga menandakan BMW siap untuk menyuplai kendaraan bertenaga listrik dan plug in hybrid di Indonesia. 

Ini kelanjutan dari tampilnya BMW i8 di GIIAS tahun lalu.

“BMW sudah siap untuk menyediakan tempat ngecas di setiap dealer BMW,” sebut Tami Notohutomo sebagai Product Planning Manager BMW Indonesia hari ini (18/8).

Pihak Pertamina, masih menurut wanita berkacamata ini, disebutkannya juga sudah siap membangun modul buat isi ulang energi listrik di setiap SPBU. 

Soal kapan i3 masuk, Tami belum bisa memastikan.  BMW i3 sendiri merupakan mobil hibrida dengan pembangkit daya utama baterei listrik berkapasitas 94ah. 

Ini bisa mendorong mobil sejauh 200 kilometer. 

Jika dalam jarak tempuh itu mobil belum ketemu tempat ngecas lagi, maka ada mesin konvensional 600 cc tiga silinder yang bisa bantu dorong lagi sejauh 150 kilometer. 

Untuk bisa cas ulang sampai penuh lewat colokan rumah bisa memakan waktu 9 jam. 

Unit recharging di dealer, jika sudah disediakan, bisa mempersingkat isi ulang energi dalam tempo 4 jam.   

Sebagai informasi, kalau berdasarkan unit yang ditampilkan di GIIAS 2017 label harga i3 bisa menyentuh angka Rp 1 miliar.