Toyota Siap Masuki Era Mobil Listrik
Dalam 20 tahun terakhir, Toyota telah menjual lebih dari 11 juta unit mobil dengan menggunakan tenaga penggerak motor listrik
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengembangan mobil listrik kini menjadi trend global pada sebagian besar negara maju maupun berkembang. Konsep kendaraan yang dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan tersebut bahkan telah ditanggapi dengan serius oleh pemerintah Indonesia.
Melalui Menteri Perindustrian Erlangga Hartarto, pemerintah telah menargetkan pada 2025 sebanyak 20 persen dari produksi kendaraan roda empat di negeri ini harus menggunakan tenaga listrik.
Toyota sebagai produsen otomotif dunia menyatakan siap mendukung perubahan global tersebut karena telah memiliki pengalaman selama 20 tahun menggunakan motor listrik untuk kendaraan yang diproduksi baik untuk global maupun pasar Jepang.
"Kami percaya mobil listrik akan menjadi salah satu solusi kunci dalam waktu dekat. Hari ini Toyota telah menjual 37 model mobil berbasis listrik ke 90 negara dengan penjualan sebanyak 1,5 juta tiap tahun " kata Eksekutif Wapres Toyota Motor Corp (TMC) Didier Leroy dalam keterangan persnya, Jumat (27/10/2017).
Dalam 20 tahun terakhir, Toyota telah menjual lebih dari 11 juta unit mobil dengan menggunakan tenaga penggerak motor listrik (electrified cars). Dengan jumlah tersebut Toyota menguasai 43 persen pasar mobil listrik dunia. Leroy menyebutkan mobil Prius merupakan pioner dalam kendaraan berbasis motor listrik.
Berbeda dengan produsen lain, Toyota memang memulai dengan kendaraan hybrid yang menggunakan dua tenaga penggerak mobil yaitu motor listrik dan bensin, yang irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan dibanding mobil konvensional dengan mesin menggunakan bensin.
Menurut Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, era mobil listrik sejalan dengan visi Toyota dalam membangun solusi untuk tantangan mobilitas masa depan yaitu menghadirkan clean technology dan smart mobility
“Isu energi dan emisi telah menjadi perhatian besar Toyota sehingga berinisiatif mengembangkan teknologi yang bisa berkontribusi untuk mencari solusi. Sejak awal 1990, Toyota mengembangkan teknologi hybrid atau dikenal Toyota Hybrid System (THS) yang telah melahirkan Prius. Sampai saat ini, selain Prius, teknologi Hybrid Synergy Drive juga telah diaplikasikan setidaknya pada 25 model lainnya, seperti Camry, Alphard, Yaris dan sejumlah model Lexus,” kata Soerjo ketika ditemui disela TMS 2017.
Selain pengembangan kendaraan hybrid, sejak 1992 Toyota juga mengembangkan Toyota Fuel Cell System yang melahirkan model konsep pertama FCEV. Setelah melalui uji coba dan penyempurnaan, pada 2002 Toyota meluncurkan FCHV-3 yang digunakan secara terbatas di Jepang dan Amerika Serikat.
Pada 2005, mobil model fuel cellToyota memperoleh sertifikat resmi dari badan otoritas transportasi. Setelah melalui tidak kurang dari 2 juta km uji coba, pada 2013 Toyota mengumumkan mobil FCV berbahan bakar hidrogen pertama yang akan diproduksi secara komersial berlabel Toyota Mirai. Pada 2014, Toyora Mirai diluncurkan di pasar Jepang dan kemudian di pasar Amerika Serikat dan Eropa di tahun berikutnya.
Toyota meyakini, teknologi FCV merupakan solusi untuk industri otomotif dalam menghadapi kemajuan sosial ekonomi yang pesat. Teknologi FCV dinilai mampu menjawab tantangan pembangunanan berkelanjutan (sustainability development)yang terkait kelangkaan sumber energi fosil, dan masalah lingkungan (environmental development) yang terkait dengan penurunan emisi CO2.
“Pencapaian Toyota dalam mengembangkan FCV diharapkan menjadi pemicu pengembangan industri otomotif yang lebih beragam dan inspiratif. Penggunaan FCV tidak hanya sebatas pada mobil, tapi juga pada alat angkut lainnya seperti forklift, peralatan rumah tangga, bahkan bisa menjadi pembangkit listrik untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Soerjo.
Sementara itu, Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan ada empat pilar penting yang harus seiring sejalan dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia.
Pertama, menciptakan konsumen yang suka mobil listrik. Kedua membangun rantai pemasok komponennya, ketiga dealer yang bagus agar bisa menjamin kehandalan kendaraan, serta keempat peraturan pemerintah.
"Sejauh ini Pemerintah belum mengumumkan peraturan terkait mobil listrik, itu harus segera," kata Warih