California Keberatan Atas Keputusan Pemerintah AS Turunkan Standar Efisiensi Bahan Bakar
Trump ingin menurunkan standar tersebut. Tujuannya adalah untuk memberi keringanan bagi para produsen otomotif, agar penjualan otomotif tetap kencang.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Khomarul Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Langkah Presiden Donald Trump bakal merevisi standar efisiensi bahan bakar kendaraan baru yang sudah diteken Obama mendapat tentangan dari Negara Bagian California.
Otoritas lingkungan di negara bagian itu bertekad mempertahankan aturan Obama untuk melindungan kesehatan masyarakat. Perbedaan ini menimbulkan ketidakpastian bagi industri otomotif di AS.
Ganti pemerintahan ganti pula kebijakan. Tak hanya berlaku di Indonesia, di Amerika Serikat (AS) nyatanya sama saja. Lihat saja kebijakan Presiden Donald Trump yang merombak semua kebijakan di masa pemerintahan Barack Obama.
Pasca mengubah kebijakan perdagangan bebas dan asuransi kesehatan, terbaru Trump juga ingin mengutak-atik kebijakan soal standar penghematan atau efisiensi bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan baru di AS.
Saat Obama memimpin AS, keluar kebijakan yang menetapkan pada 2026 mendatang, mobil baru yang lalu lalang di jalanan AS harus memenuhi standar efisiensi bahan bakar rata-rata minimal 46,6 mil per galon.
Dengan kata lain, dalam satu galon bahan bakar, kendaraan harus bisa menempuh jarak 46,6 mil.
Trump ingin menurunkan standar tersebut. Tujuannya adalah untuk memberi keringanan bagi para produsen otomotif, agar penjualan otomotif tetap kencang.
Maklum, kendaraan buatan pabrikan otomotif AS terkenal boros bahan bakar mengikuti selera konsumen yang menggemari mobil SUV.
Baca: Bupati Ngada Terima Rp 4,1 Miliar Uang Suap Proyek Infrastruktur
Baca: Modus Baru, 239 Kg Sabu dan 30 Ribu Butir Ekstasi Diselundupkan Dalam 12 Mesin Cuci
Rancangan revisi aturan tersebut bahkan sudah disiapkan. Seperti dilansir Bloomberg, Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS atau The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengusulkan standar baru efisiensi bahan bakar untuk kendaraan yakni rata-rata 35,7 mil per galon.
Berdasarkan skenario tersebut, sekitar 10% mobil baru dan truk ringan yang dijual pada tahun 2030 kelak harus bersalin menjadi kendaraan hibrida atau plug-in untuk memenuhi standar itu.
Jika memakai aturan Obama, sekitar 61% kendaraan harus berganti menjadi kendaraan hibrida.
Langkah Trump untuk meringankan standar efisiensi bahan bakar itu tak lepas dari lobi para produsen otomotif di AS.
Tahun lalu, para bos 18 produsen otomotif yang beroperasi di AS melayangkan surat ke Trump dan meminta Gedung Putih meninjau kembali aturan standar efisiensi bahan bakar kendaraan yang diteken Obama.
Namun, upaya Trump menurunkan standar efisiensi bahan bakar kendaraan tersebut agaknya tak gampang.
Sebab, regulator lingkungan negara bagian California atau The California Air Resources Board akan ngotot mempertahankan standar efisiensi, mengikuti kebijakan Obama.
Di sisi lain, para produsen kendaraan berharap ada standar yang konsisten di seluruh negara bagian AS. Andai tak ada kesepakatan, revisi standar efisiensi bahan bakar tersebut akan membuat produsen otomotif diambang ketidakpastian.
Jurubicara The California Air Resources Board Stanley Young meyakini, penghematan bahan bakar atau mobil listrik diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat, mengatasi perubahan iklim, dan juga menghemat belanja konsumen di pompa bensin.
Kata Young, pihaknya belum menerima proposal baru dari Trump. Tapi, penurunan standar itu tak bijaksana. "Agar tetap dapat bersaing secara global, industri otomotif AS perlu mengimbangi tren di seluruh dunia," kata Young.