Demi Manjakan Penumpang, PT SAN Putra Sejahtera Fokus Operasikan Bus-bus Buatan Pabrikan Eropa
Selain bus-bus buatan Scania dan Daimler, PO SAN juga mengoperasikan beberapa unit bus buatan Volvo seperti Volvo tipe B7R.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan otobus (PO) PT SAN Putra Sejahtera saat ini dan ke depan, memastikan diri akan fokus mengoperasikan bus-bus dengan chassis premium buatan brand-brand asal Eropa seperti Mercedes-Benz dan Scania dan akan mulai meninggalkan brand bus dari Asia.
Alasannya, chassis bus brand Eropa mampu memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang, juga pengemudi/awak bus, serta terbukti mampu memberikan total cost ownership yang lebih rendah, sehingga lebih menguntungkan jika dioperasikan untuk kebutuhan jangka panjang.
Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan dalam perbincangan dengan Tribunnews mengatakan, chassis bus asal Eropa seperti buatan Daimler atau Scania, memang membutuhkan dana mahal di awal investasinya saat PO memutuskan pembelian armada, baik untuk peremajaan atau penambahan armada.
Namun, dengan durabilitasnya yang prima serta dukungan after sales yang bagus dari agen pemegang merek serta jaringan dealernya di Indonesia, total biaya pengoperasian atau total cost ownership bus-bus buatan Eropa terbukti lebih rendah.
Baca: Banyak Dipakai di Sektor Konstruksi: New Generation Ranger FM 260 JD, Truk Paling Laris Hino di 2017
Baca: Tiga Unit Bus Maxi Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 Diluncurkan untuk Layani Trayek Sumatera
Baca: Di Bawah Bendera Baru, Daimler Targetkan Jual 1.500 Truk Axor di 2018
Baca: Chassis R260 Jadi Tulang Punggung Penjualan Bus Hino di Tahun 2017
Selain bus-bus buatan Scania dan Daimler, PO SAN juga mengoperasikan beberapa unit bus buatan Volvo seperti Volvo tipe B7R.
Awal pekan ini, PO SAN melakukan serah terima 3 unit dari total delapan unit bus maxi Mercedes-Benz OC500RF 2542 untuk melayani trayek sejumlah kota di Pulau Jawa dan Sumatera.
Mercedes-Benz OC500RF 2542 adalah chassis tercanggih yang dipasarkan PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia saat ini. Ada beberapa fitur yang tertanam di sedan premium yang bisa kita temukan di bus ini seperti fitur Antilock Braking System, Electric Distribution Brake, brake retarder untuk membantu pengereman serta Electronic Stability Program (ESP). Bus ini juga menggunakan transmisi otomatis ZF Ecolife, dari ZF, Jerman.
“Kami mengutamakan keselamatan dan kenyamanan. Setelah aman, kendaraan baru nyaman. Itu berlaku untuk semua Daimler secara Global,” ungkap Adri Budiman, Deputy Director PT DCVI yang menangani operasional bus milik konsumen Mercedes-Benz di Indonesia.
Kehadiran bus maxi 3-axle dengan panjang 13 meter ini menambah lengkap armada PO SAN. Selain Mercedes-Benz, ada 13 unit bus Scania dari beberapa model yang sudah melayani pelanggan untuk jurusan Bengkulu, Padang, Pariaman, Pekanbaru hingga Jakarta, Bandung, Solo hingga ke Tulungagung.
“Kami melihat perkembangan pertumbuhan infrastruktur dan mengikuti perkembangan zaman. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk pelanggan, baik di sisi armada, kru dan operasional yang kuat,” ujar Sani, Jumat (23/2/2018).
Penulis: Choirul Arifin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.