Ini Investasi yang Diincar Presiden Jokowi Usai Beresi Infrastruktur
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan, negara yang lamban akan tertinggal.
Jokowi mencontohkan, pada tahun 1977, Indonesia membangun Tol Jagorawi.
“Banyak negara melihat ke kita. Malaysia nengok Jagorawi seperti apa, proses konstruksi seperti apa, manajemen seperti apa," kata Jokowi melalui keterangan resmi Jasa Marga di Jakarta, Kamis (29/3/2018).
"Vietnam juga melihat (kita). Filipina melihat kita. Tiongkok melihat kita. Setelah itu, total 40 tahun sampai 2014, kita hanya membangun 780 km jalan tol," ucapnya.
"Bandingkan dengan Tiongkok yang dulunya belajar ke kita sekarang sudah memiliki 280 ribu km jalan tol. Betapa kita sangat tertinggal jauh,” tambah Jokowi.
Jokowi meneruskan, kondisi ini ingin diperbaiki oleh Indonesia. Tidak hanya jalan tol, jalan nasional, bandara, atau pelabuhan, namun juga berbagai proyek infrastruktur lainnya.
Baca: Astrido Toyota Usul Avanza Rombak Total demi Saingi Xpander
Kalau Indonesia tidak segera bangkit memperbaiki kondisi ini, lanjut Jokowi, maka negara ini akan makin tertinggal dengan negara-negara tetangga lainnya.
“Tahapan besarnya adalah investasi di bidang infrastruktur. Dan, tahapan besar berikutnya adalah investasi di bidang SDM,” tekan presiden.
Jalan Tol Ngawi-Kertosono sendiri dibangun dengan total investasi Rp 9,73 triliun.
Jalan tol ini akan memiliki empat gerbang tol (GT), yakni GT Ngawi, GT Madiun, GT Caruban, GT Nganjuk, dan GT Wilangan (sementara).
Keempat GT tersebut hanya melayani transaksi nontunai (cashless).