Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Sejarah Panjang Scania, Hingga Tampil Jadi Produsen Truk dan Bus Terkemuka Dunia

Pada 1911, munculnya masalah keuangan di Vabismembuat kedua perusahaan ini memutuskan untuk bergabung, dan membentuk AB Scania-Vabis.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sejarah Panjang Scania, Hingga Tampil Jadi Produsen Truk dan Bus Terkemuka Dunia
TRIBUNNEWS/WILLY WIDIANTO
Deretan truk heavy duty Scania dipajang berderet di area test drive untuk media. 

Setahun kemudian, semua proses produksi bus Scania-Vabis lalu dipusatkan di Katrineholm. Pabrik baru lalu juga dibangun di Sibbhult dan Falun.

Perkembangan pesat inipun meningkatkan jumlah pegawai Scania-Vabis, terutama di pabrik Södertälje, yang juga berhasil melipatgandakan jumlah penduduk kota tersebut.

Pada 1968, nama Scania-Vabis diganti menjadi hanya Scania di seluruh produknya. Jajaran model truk baru pun juga diluncurkan pada tahun ini.

Pada 1969, Scania-Vabis bergabung dengan Saab AB, dan membentuk Saab-Scania AB, dan saat Saab-Scania dipecah pada tahun 1995, divisi truk dan bus pun berganti nama kembali menjadi hanya Scania AB.

Setahun kemudian, Scania AB memutuskan untuk melantai di bursa saham, dan menyebabkan namanya berubah menjadi Scania AB (publ).

Pertengahan 1985, Scania untuk pertama kalinya mengekspor truknya ke Amerika Serikat (walaupun sebelumnya juga telah mengekspor 12.000 mesin diesel untuk Mack dari tahun 1962 hingga 1975), dengan target penjualan sebesar 200 unit truk pada tahun 1987.

Scania membatasi penjualan truknya hanya ke wilayah timur laut Amerika Serikat, karena kondisi alamnya serupa dengan kondisi alam Eropa.

Berita Rekomendasi

Pada tanggal 7 Agustus 1999, Volvo mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk mengakuisisi mayoritas saham di Scania.

Akuisisi senilai US$ 7,5 milliar inipun akan menciptakan produsen truk terbesar kedua di dunia, di belakang DaimlerChrysler.

Dana untuk akuisisi ini rencananya didapat Volvo dari hasil penjualan divisi mobilnya ke Ford Motor Company pada bulan Januari 1999, yang belum disetujui oleh Uni Eropa.

Akuisisi ini akhirnya tidak dapat terjadi, setelah Uni Eropa tidak menyetujuinya, dengan mengatakan bahwa akuisisi ini akan menciptakan perusahaan dengan pangsa pasar hampir 100% di belahan bumi bagian utara.

Pada bulan September 2006, MAN AG mengajukan tawaran akuisisi senilai €10,3 milliar ke Scania AB. CEO Scania, Leif Östling menyebut tawaran ini sebagai "Blitzkrieg", namun nantinya ia meminta maaf atas perkataannya tersebut.

MAN AG lalu membatalkan tawarannya, dan pada bulan Januari 2008, MAN memutuskan hanya akan meningkatkan kepemilikan mereka di Scania ke 17 persen.

Di Indonesia, Scania diageni oleh PT United Tractors, Tbk anak perusahaan dari Grup Astra. Pada artikel ini akan membahas tentang produk dari Scania yang berupa bis meliputi bus utuh, bis hasil kolaborasi, dan chassis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas