Ini Strategi Isuzu Traga Merangsek Pasar Kendaraan Niaga Ringan
Kita akan fokuskan di kota, karena di kota terbuka terhadap perubahan dan banyak inisiator yang ingin mencoba dan rasional dengan kelebihan Traga"
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyiapkan berbagai strategi agar medium pick up isuzu Traga bisa segera diterima pasar sekaligus demi mengejar target penjualan 3.000 unit atau 11 persen pangsa pasar medium pick up tahun 2018 ini.
Head Product Marketing Departement, Beny Dwyanto mengatakan pihaknya akan memfokuskan penjualan Isuzu Traga ke konsumen di perkotaan dengan memperkenalkan berbagai kelebihannya.
"Kita akan fokuskan di kota, karena di kota terbuka terhadap perubahan dan banyak inisiator yang ingin mencoba dan rasional dengan kelebihan Traga," ujar Beny di Cisarua Puncak, Bogor, Rabu (9/5/2018).
Dia menjelaskan, Isuzu Traga menggunakan mesin legendaris 4JAI.L berkapasitas 2.500 cc, mesin yang sama yang dipasang di Isuzu Panther.
Hal demikian memudahkan konsumen dan mekanik dalam melakukan perawatan berkala. Hampir setiap mekanik di bengkel umum familiar menanganinya.
Baca: Dengan Cicilan Rp 100.000 Per Hari, Sudah Bisa Bawa Pulang All New Ertiga
Baca: Astrobus MD City Cruiser, Bus Kota Medium yang Eye Catching dari Karoseri KMN Bogor
Namun pihak Isuzu Astra tetap akan mengawal layanan servis dan after sales-nya. Antara lain, melalui penawaran kontrak servis dan melakukan training kepada mekanik perusahaan yang menjadi pembeli Traga.
"Untuk layanan aftersales, kita di Isuzu Astra sangat fokus pada layanan purna jual, bagaimana kita melayani konsumen. Dari awal kita mendesain produk ini, itu sudah kita pikirkan," jelas Beny.
Pihaknya meyakini, ruang kargo yang besar menjadi faktor kunci keberhasilan penjualan Isuzu Traga, mengingat dengan kapasitas dan ritasenya yang sangat kompetitif akan menguntungkan para pebisnis.
PT IAMI berencana mengekspor Isuzu Traga akhir tahun ini atau awal tahun 2019 dengan negara-negara tujuan ekspor di Asia Tenggara.