Produsen Biodiesel Siap Pacu Produksi untuk Kebutuhan BBM Kendaraan Pribadi
Ketua Umum Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor menyambut positif rencana pemerintah tersebut.
Editor: Choirul Arifin
![Produsen Biodiesel Siap Pacu Produksi untuk Kebutuhan BBM Kendaraan Pribadi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/biodiesel_20170319_201946.jpg)
Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan menambahkan, peningkatkan permintaan biodisel dalam negeri bila kebijakan B20 diperluas dan diwajibkan sampai ke kendaraan pribadi tidak akan mempengaruhi ekspor bidoisel.
Saat ini, dari sekitar 20 perusahaan produsen biodiesel anggota Aprobi memiliki kapasitas produksi biodiesel 12 juta kl.
Artinya, bila permintaan biodisel melonjak dari 3 juta kl menjadi 6 juta kl, maka industri masih mampu memproduksinya, malah masih ada kelebihan pasitas produksi 6 juta kl lagi.
"Tidak akan mengurangi ekspor biodiesel, tapi pasti mengurangi impor solar dan mengurangi defisit perdagangan,"ucapnya.
Pada tahun 2018 ini, Aprobi menargetkan dapat mengekspor biodiesel sebesar 800.000 kl pasca terbukanya pasar biodiesel ke Uni Eropa dan China. Hingga semester I 2018, volume ekspor biodiesel sudah mencapai sekitar 300.000 - 400.000 kl.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers mengatakan kebutuhan biodiesel nonsubsidi saat ini diproyeksi mencapai 16 juta ton.
“Berarti ada penambahan demand biofuel hingga 3,2 juta ton per tahun. Namun, tahapan teknisnya akan dibahas berapa lama ini bisa dicapai,” katanya.
Selain B20, pemerintah juga tengah mempercepat program B30 mulai 2019. Bila hal ini terealisasi maka akan kenaikan permintaan biodiesel di pasar domestik hingga 9 juta kl.