Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

SPLU Pertama Milik Pertamina Akan Beroperasi Bulan September di Kawasan Kuningan

Kapasitas SPLU milik PLN sebesar 1.000-an VA. Syovfi menargetkan sampai akhir 2018 ini, PLN bisa membangun SPLU dengan kalasitas 3.000-an VA.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in SPLU Pertama Milik Pertamina Akan Beroperasi Bulan September di Kawasan Kuningan
TRIBUNNEWS/BRIAN PRIAMBUDI
PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan BMW Group Indonesia siap menghadirkan teknologi pengisian energi, Green Energy Station untuk kendaraan listrik masa depan. 

Laporan Reporter Kontan, Pratama Guitarra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemerintah menyatakan serius mendukung pengembangan mobil listrik. Salah satu bentuk dukungannya adalah ikut mendorong berdirinya infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) agar memudahkan pengisian baterai kendaraan.

Beberapa perusahaan yang telah menyatakan minat untuk membangun SPLU diantaranya PT Pertamina (Persero). Perusahaan pelat merah ini akan membuka SPLU di Kuningan, Jakarta Selatan.

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito bilang, SPLU tersebut berkapasitas 7.000 Volt Amphere (VA)-15.000 VA.

Untuk merealisasikan pekerjaan ini Pertamina akan menggandeng BMW Group Indonesia untuk membuat project green energy station (GES).

Baca: Enam Pesan Penting Muhammadiyah untuk Prabowo dan Sandiaga Uno

"Akan kami luncurkan September," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/8/2018).

Namun, karena proyek ini ini masih tahapan awal, Adiatma belum bersedia memberikan perincian rencana pengembangan bisnis ke depan.

Berita Rekomendasi

Pertamina menyatakan, dengan menggandeng BMW Pertamina ingin ke depan bisa menghadapi pergeseran tren dunia otomotif global yang kini mulai bergeser dari penggunaan bahan bakar berbasis fosil ke energi terbarukan seperti listrik.

"Pertamina akan terus bekerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan konsep ini, baik dalam teknologi nya, maupun kemudahan mengakses," kata Adiatma.

Selain Pertamina, PLN mengklaim lebih dulu menggarap bisnis ini. Direktur Perencanaan Korporat PLN Syovfi Felienty Roekman bilang, saat ini, PLN sudah punya beberapa SPLU di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Namun kapasitasnya masih kecil atau belum fast charging.

Kapasitas SPLU milik PLN sebesar 1.000-an VA. Syovfi menargetkan sampai akhir 2018 ini, PLN bisa membangun SPLU dengan kalasitas 3.000-an VA.

"Kami menyiapkan yang fast charging, karena kebutuhannya besar," katanya kepada Kontan.co.id.

Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng pemerintah juga akan melibatkan pihak swasta untuk membangun SPLU. dan berharap mereka punya teknologi yang bagus.

"Tidak hanya BUMN saja, karena teknologinya kan cepat berkembang," tandasnya.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas