Sekarang Ujian Praktek SIM di Polrestabes Surabaya Pakai Sensor Digital Canggih
Jadi proses ujian prakteknya sudah dilengkapi sensor dan dipantau secara digital lewat komputer oleh petugas.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Buat kalian yang berniat membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) sudah enggak bisa bohong lagi nih.
Apalagi yang tinggal di kawasan Surabaya, Jawa Timur.
Sebab, Polrestabes Surabaya sudah meluncurkan Sistem Monitoring Uji Praktek R2 Berbasis Digital (Simontir).
Jadi proses ujian prakteknya sudah dilengkapi sensor dan dipantau secara digital lewat komputer oleh petugas.
Pasti kalian masih bingung dong bagaimana kerja sensor dan data digital itu.
"Di era digital semua perangkat kita perbarui. Salah satunya uji praktek di Satpas Colombo ini. Rubber cone di dalam ujian praktik sudah terkoneksi di sistem monitor petugas yang langsung te-record hasilnya," ujar Kapolrestabes Surabaya Rudi Setiawan.
Jadi, setiap garis dab rubber cone yang ada di tempat ujian praktek SIM telah dipasangi sensor getar.
Kalau ada peserta ujian SIM yang menyenggol salah satu sensor maka alat itu akan mengirimkan sinyal bunyi kepetugas.
Baca: Tak Diterima Massa di Pekanbaru, Neno Warisman Balik Jakarta
Sinyal itu akan terekam langsung dalam monitor yang dijaga oleh petugas.
Jadi, pemohon ataupun petugas tidak bisa berbohong lagi soal data hasil ujian praktek SIM.
Program ini juga diharapkan bisa menyeleksi lebih ketat masyarakat yang berhak menerima SIM sesuai dengan kemampuan ridingnya.
Agar bisa menekan angka kecelakaan di jalan.
"Harapannya dengan Simontir ini, para pemohon SIM yang lulus ujian memiliki SIM dengan validitas yang jelas. Mereka benar-benar cakap dan mampu mengendarai kendaraan. Sebab latar belakang Satpas melauching Simontir adalah angka kecelakaan mencapai 70 persen adalah karena human eror," tutup Rudi.