Toyota Ajak Pabrikan Otomotif China Garap Bareng Mobil Hybrid
Produsen mobil Jepang Toyota dikabarkan sedang berdiskusi, dengan merek otomotif besar dari China Geely,
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Produsen mobil Jepang Toyota dikabarkan sedang berdiskusi, dengan merek otomotif besar dari China Geely, terkait kerjasama teknologi kendaraan bensin- hybrid.
Namun sampai saat ini belum ada keputusan resmi. Tak bisa dipungkiri, ini juga jadi strategi Toyota untuk meningkatkan penjualan mereka di Negeri Tirai Bambu tersebut, selain alasan untuk mengembangkan teknologi baru buat masa depan.
Pihak Toyota mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Autonews, Sabtu (8/9/2018), bahwa mereka sedang berkomunikasi satu sama lain, soal teknologi masa depan tersebut.
Seseorang yang mengetahui proyek ini mengatakan, pembicaraan tersebut melibatkan pemasok teknologi baterai listrik China. Toyota menolak berkomentar tentang hal-hal spesifik dari kerja sama tersebut.
Baca: Keluhkan Tetangga Parkir Sembarangan, Lapor via Aplikasi Buatan Dishub Jaktim
"Toyota telah melakukan bisnis dengan kebijakan terbuka, yang juga berlaku untuk bidang teknologi elektrifikasi. Hubungan dengan Geely juga didasarkan pada kebijakan terbuka ini," ujar pihak Toyota.
Sampai saat ini juru bicara Geely masih menolak berkomentar. Toyota sudah melokalisasi mobil hibrida konvensional di China dan telah menjualnya sejak 2015 di bawah nama Corolla dan Levin.
Perusahaan telah mengatakan berencana untuk menjual versi plug-in hybrid dari Corolla dan Levin tahun depan. Menjual mobil berteknologi bensin-listrik hybrid pada akhir 1990-an lewat Prius.