Gandeng BYD Auto, Grup Bakrie & Brothers Garap Pasar Bus Listrik
Proyeksinya, pada tahun 2022 mendatang BNBR bisa mencapai target pemenuhan kandungan komponen lokal 55 persen.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup usaha Bakrie dengan bendera PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kini merambah bisnis otomotif dengan menggarap bisnis bus listrik di Indonesia.
Bisnis baru BNBR ini dijalankan dengan menggandeng produsen bus listrik terbesar di China, BYD Auto Co Ltd. Dua unit bus listrik BYD ini dipamerkan kepada delegasi pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali pekan lalu, sekaligus test drive.
Bobby Gafur Umar, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk dalam keterangan persnya menyatakan, keputusan masuk ke bisnis bus listrik merupakan keputusan strategis perseroan untuk terjun lebih dalam di bisnis otomotif.
Dalam beberapa tahun ke depan, BNBR akan melakukan ‘pendalaman industri yang terjadwal’ dan berharap dapat menjadi salah satu pemain utama dalam bisnis penyediaan kendaraan listrik
di Tanah Air.
Proyeksinya, pada tahun 2022 mendatang BNBR bisa mencapai target pemenuhan kandungan komponen lokal (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) 55 persen.
Baca: Fakta-fakta Mengejutkan di Kasus Laka Honda CR-V Terjun ke Jurang 200 Meter di Magetan
Bobby Gafur Umar menjelaskan, BNBR nantinya tidak sekadar menjual bus listrik, tapi juga
menawarkan sistem transportasi umum untuk kota-kota di Indonesia.
Baca: Kabarnya Putra Jokowi Sempat Menilik Rumah yang Dijual Laudya Cynthia Bella di Jakarta Selatan
“Awal 2019 BNBR berharap sudah bisa mulai melakukan penetrasi pasar, khususnya untuk bus dengan gross vehicle weight (GVW) di bawah 24 ton,” kata Bobby Gafur Umar.
Selama pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, dua unit bus listrik BYD yang didatangkan BNBR dari China, difungsikan sebagai armada shuttle bus.
“Banyak yang tertarik dan memberikan perhatian khusus. Secara teknis sama sekali tidak ada masalah
dengan dua unit bus listrik ini,” kata Dino Ryandi, CEO PT Bakrie Autoparts.