Hadirnya Perusahaan Rintisan Berbasis Teknologi Dongkrak Penjualan Alat Navigasi dan Pelacak
Pasar GPS ini tumbuh namun pemain di dunia GPS ini mulai menjamur dan salah satunya adalah Superspring
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan alat navigasi dan pelacak (tracker) di dalam suatu kendaraan kini menjadi hal yang lumrah.
Alat navigasi akan membantu pengemudi dengan menunjukkan arah atau jalan menuju ke tiitk tujuan dengan cepat.
Sedangkan tracker, seperti namanya, berfungsi sebagai pelacak untuk mencari tahu keberadaan kendaraan tersebut.
Kebutuhan akan alat navigasi dan tracker dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren peningkatan yang sangat tinggi.
"Salah satu pemicu tren ini adalah hadirnya perusahaan rintisan yang berbasis teknologi," kata ujar Arianto Furiady Director PT Super Spring dalam keterangannya, Kamis (8/11/2018).
Di samping itu, perkembangan sektor logistik dan untuk memastikan perpindahan ini bisa maksimal dan efisien dibutuhkan alat yang bisa mengukurnya secara akurat.
"Disinilah fungsi dari GPS dan Tracker," katanya.
Baca: Buka Suara Soal Kapan Mengaspal, Penggagas Esemka: Ini Kan Mobil Bukan Kacang Goreng
Pasar GPS ini tumbuh namun pemain di dunia GPS ini mulai menjamur dan salah satunya adalah Superspring.
Arianto Furiady mengatakan, Superspring satu-satunya yang menyediakan layanan purna jual 24 jam.
"Untuk call center kami punya 14-16 orang yang handle keluhan pelanggan. Untuk media komunikasinya kami ada lengkap dari telepon, email, hingga chat atau whatsapp," katanya.
Layanan 24 jam tersebut dihadirkan karena ia melihat keadaan di lapangan saat kejadian kehilangan atau pencurian paling banyak terjadi di malam hari.
Biasanya, perusahaan GPS Tracker yang tidak buka 24 jam, laporan baru diproses esok hari padahal keadaan mobil mungkin sudah dipreteli dan tracker sudah dicopot.
Layanan 24 jam inilah yang sangat membantu pelanggan mencegah kehilangan kendaraan mereka.
"Saat ini Superspring mempunyai jaringan kantor cabang yang tersebar luas di Indonesia. Arianto menyebutkan perusahaannya sudah memiliki 42 kantor cabang di 35 kota besar di seluruh Indonesia," katanya.
Ia pun dengan pede menyebutkan penjualan produknya di tahun 2018 mencapai 90% dari target yang ditetapkan yaitu 25 ribu unit.
Pencapaian tersebut diraihnya dengan menggunakan strateegi pemasaran secara digital.
“Target 2018 ini, kami bisa memasarkan GPS Tracker dengan harga dibawah Rp 1 juta supaya lebih banyak orang lagi yang bisa menikmati teknologi ini," katanya.