Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Busi Kok Diamplas. Apakah Boleh, Lalu Apa Dampaknya?

Karbon pada busi sebenarnya hanya seperti debu saja di bagian atas busi. Inilah yang membuat busi menjadi tampak berwarna hitam

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Busi Kok Diamplas. Apakah Boleh, Lalu Apa Dampaknya?
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Tindakan mengamplas busi membersihkan busi dari timbunan kerak yang muncul tidak direkomendasikan oleh pabrikan busi karena bisa merusak elektroda busi. Sebagai substitusinya, gunakan brake cleaner karena tidak mengandung metal. Kandungan metal pada cleaner tertentu bisa merusak elektroda busi. 

"Karena itu, kita merekomendasikan agar menghindari penggunaan bahan bahan pembersih yang kandungan cleaner-nya mengandung metal. Brake cleaner lebih disarankan untuk dipakai membersihkan kerak pada busi karena tidak mengandung metal. Seperti saat brake cleaner digunakan membersihkan kampas rem, brake cleaner hanya membersihkan sisa-sisa karbon yang menempel di brake pad," beber Diko.

JIka kerak sudah menyatu dengan elektroda, apakah mungkin bisa membersihkan sempurna kerak pada busi? Diko menyatakan, tidak akan bisa membersihkan sempurna.

Ini karena kerak akan kembali tumbuh dan menempel pada elektroda. Saat dibersihkan kerak memang bisa hilang, tapi itu tidak akan bertahan lama, karena kerak sudah menyatu dengan material busi.

Namanya logam, kita kikir pun akan berkurangnya nol nol koma sekian, tapi setidaknya itu memperlebar "jarak pengapian listrik," tandas Diko.

Diko juga menyebutkan, pada busi dengan logam mulia tunggal, kerusakan busi pada ground elektroda. Namun tingkat kerusakannya kecil karena menarik bagian yang terkecil. "Hantaman listriknya lebih sedikit ketimbang di bagian center," ungkapnya.

Pada busi laser, penggantian busi setiap 100.000 kilometer karena dilapisi logam mulia ganda. "Kita sudah uji dan setelah jarak tempuh tersebut, ada kerusakan kecil di bagian dalam, pada bagian strukturnya," tegas Diko.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas