Tumurun Private Museum Tampilkan Mercedes-Benz 280S yang Masih Berfungsi Sempurna
Tumurun Private Museum di Solo menjadi salah satu museum terbaru di Kota Bengawan ini, setidaknya ada 3 mobil yang ditampilkan dalam museum ini
Penulis: Ilham F Maulana
TRIBUNNEWS.COM, SOLO- Memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru kali ini sudahkah memiliki agenda dan daftar tempat wisata yang ingin dikunjungi?
Tempat satu ini mungkin bisa menjadi saran yang bagus bagi kamu yang menyukai bidang otomotif dan karya seni.
Tumurun Private Museum di Solo menjadi salah satu museum terbaru di Kota Bengawan ini.
Berlokasi di Jalan Kebangkitan Nasional Rt.2/Rw.4 Teposanan, Sriwedari, Laweyan Solo merupakan hasil prakarsa dari sang owner Iwan Kurniawan Lukminto.
Iwan menjelaskan bahwasanya ia terdorong untuk membangun dan memiliki museum ini sendiri karena keinginannya untuk merawat koleksi mobil kesayangan dan karya seni milik Almarhum HM. Lukminto selaku pendiri dan pemilik PT. Sri Rejeki Tekstil (Sritex).
Mercedes-Benz 280S keluaran tahun 1972 berwarna krem , menjadi salah satu mobil yang ikut tampil dalam musem ini bersama karya seni lainnya dari pelbagai seniman dan artis di Indonesia.
"Mercy ini masih berfungsi normal dan bisa dikendarai layaknya mobil biasa, karena pada dasarnya ini merupakan mobil kantor yang digunakan harian Almarhum Bapak Lukminto," tutur manajer Tumurun Private Museum, Fimala Sari ketika ditemui GridOto.com, Sabtu (22/12/2018).
Mobil ini tampak cemerlang dengan warna krem krom dan bagian pilar serta atap yang berwarna hitam, ditambah knalpot ganda yang terpasang di belakang mobil.
Mercedes-Benz 280S merupakan generasi baru dari seri mobil mewah Mercedes-Benz W108 yang diproduksi di tahun 1965-1972 di Amerika Serikat. Bisa dikatakan ini merupakan sedan mewah dan menjadi primadona di masa itu.
Memiliki mesin tipe 2.8L M130 I6, mobil ini bisa menyemburkan tenaga sampai 140 dk dan ngebut hingga kecepatan 185 km/jam.
Interior dari mobil ini pun sangat dijaga oleh pihak museum, speaker ganda yang masih terpasang di belakang jok baris kedua, radio mobil, dan tuas transmisi manual vertikal yang jadi ciri khas Mercedes-Benz di kala itu.
"Soal perawatan kami percayakan ke bengkel RPM Solo, karena memang mereka yang sudah memegang mobil ini dari servis berkalanya," tambah Sari.
Sebagai informasi tambahan, sebelum mengunjungi museum ini perlu untuk melakukan reservasi ke pihak museum terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya dan semua pengunjung dikenakan bebas biaya. (Ilham/ GridOto)
