Riset ITB: 83 Persen Bahan Baku Baterai Mobil Listrik Bisa Didapat di Indonesia
Berdasarkan penelitian ITB, Indonesia dipastikan tak akan mengimpor bahan baterai sekitar 83%.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyebut bahwa dari hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) bahan pembuatan baterai kendaraan listrik sekitar 83% terdapat di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa berdasarkan penelitian ITB tersebut, Indonesia dipastikan tak akan mengimpor bahan baterai sekitar 83%.
"Kalau paparan dari ITB banyak sekali lithium dan cobalt itu terdapat di Indonesia," tutur Luhut Binsar Panjaitan akhir pekan ini.
Pemerintah rencananya akan membuat pabrik baterai lithium di Morowali. Pembuatan pabrik baterai lithium diharapkan dapat menekan harga kendaraan listrik. Luhut Binsar Panjaitan menambahkan guna mendorong para pemain di baterai lithium pihaknya akan memberi nilai tambah.
Baca: Eni Maulani Berharap Ignasius Jonan dan Marcus Mekeng Jadi Saksi Kasusnya di Persidangan
Baca: Cerita Ade Armando Tentang RA, Mahasiswi Pasca Sarjana yang Diduga Alami Pelecehan Seks Pejabat BPJS
Namun Luhut tak menjelaskan apa nilai tambahnya. Selain nilai tambah, pemerintah juga akan bekerjasama dengan pihak luar menggarap baterai kendaraan listrik tersebut.
"Sekarang kita ngga mau impor lagi material baterai jadi kita kasih nilai tambah aja. Kita nanti kerjasama dengan China, LG dari Korea dan Panasonic serta dari Indonesia sendiri," ungkapnya.