Ajaib, Pakai Cairan Ini Ban Motor Patroli Polisi Jadi Tahan Bocor Saat Terkena Ranjau Paku
Teknologi yang bekerja dalam cairan IML bisa menjadi solusi bagi para pengendara yang sering pulang malam.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ban bocor karena ranjau paku jadi problem besar saat kita berkendara. Apalagi saat perjalanan jauh dan tidak ada tukang tambal ban yang buka.
Produsen cairan ban antibocor IML, PT Tetsan memperkenalkan formula antibocor terbarunya dengan mengujicoba pemakaiannya pada sejumlah motor patroli lalu lintas milik anggota Polres Metro Jakarta Barat, bersamaan dengan penyelenggaraan kampanye safety riding, Kamis (24/1/2019)
Dalam ujicoba ini ban motor patroli milik anggota Polres Metro Jakarta Barat yang sudah diisi cairan ini dijajal kedigayaannya dengan dikendarai atas permukaan jalan beraspal yang sudah diberi sejumlah paku. Hasilnya, motor patroli tetap bisa melaju seperti biasa dengan tekanan angin yang relatif tetap stabil.
Ujicoba ini digelar PT Tetsan dengan melibatkan sejumlah anggota Polres Jakarta Barat dan relawan Saber yang selama ini aktif menghalau ranjau paku di jalan raya di Jakarta.
Director PT Tetsan, Philip Buulolo mengatakan, cairan ini menggunakan teknologi khusus yang membuat ban tidak akan bocor meski terkena ranjau paku.
“Dalam cairan ini terdapat teknologi tubeles seperti lem berteknologi yang ketika terkena paku atau benda tajam, cairan IML akan menambal secara otomatis dengan cepat secara permanen,” kata Philip seperti keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Kamis (24/1/2019).
IML hadir dalam beberapa varian, yaitu IML khususban mobil 500 ml dan motor 350 ml u/motor ring 14’ dan 500 ml u/motor ring 17’.
Pihaknya juga memproduksi cairan antibocor untuk mobil yang berbeda teknologi dengan cairan untuk motor karena sudah dilengkapi teknologi anti getar. Wujud cairannya pun lebih kental dan daya rekatnya lebih banyak dibandingkan IML motor.
Philip menyebutkan, cairan khusus untuk motor tidak disarankan untuk dipakai ke ban mobil, karena cairan motor dipastikan membuat balancing tidak normal dan saat mobil berkecepatan tinggi stir akan bergetar,
Sementara cairan mobil bisa di pakai untuk motor, khususnya bagi pengendara moge, atau ban ukuran khusus, dan juga cocok bagi pengendara prioritas kualitas.
Baca: Tak Terima Dikenai Biaya Bagasi Mahal, Penumpang Wings Air Ancam Pihak Maskapai dengan Senjata Tajam
Philip juga mengatakan, sebelum cairan dimasukkan kedalam ban, ban harus dikempeskan terlebih dulu. “Karena sifat cairannya IML bertolak belakang dengan angin jadi anginnya harus dikeluarkan dahulu,” kata dia.
Setelah angin dipastikan habis, cairan dalam botol dikocok terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke ban melalui pentil. Selanjutnya, ban dapat diisi angin kembali dengan tekan angin ban standar.
Ia mengatakan, teknologi yang bekerja dalam IML menjadi solusi bagi para pengendara yang sering pulang malam. Saat tukang tambal ban tutup, pengendara tak perlu takut jika ban kendaraannya terkena ranjau paku atau benda tajam lainnya karena cairan yang ada dalam ban akan menambal dengan sendirinya.
Selain memproduksi cairan antibocor untuk ban, PT Tetsan juga meproduksi sparepart mobil dan motor.
Philip mengatakan, selama empat tahun ini, tanggapan masyarakat terhadap produknya cukup baik. Dalam setiap bulan, setidaknya 250.000 botol IML terjual. Pihaknya memasarkan IML untuk motor isi 350 ml Rpv30.000 per botol, dan Rp 35.000 untuk kemasan 500 ml. Sementara untuk mobil Rp 95.000 per botol. Cairan IML akan bertahan sampai ban layak pakai atau berfungsi seusia ban.