Konsumen Semakin Melirik New Xenia 1,5 L, Ini Sebabnya
Kehadiran Grand New Xenia dengan varian baru 1.500 cc awal Januari lalu mampu menyedot perhatian publik di Tanah Air
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Kehadiran Grand New Xenia dengan varian baru 1.500 cc awal Januari lalu mampu menyedot perhatian publik di Tanah Air. Mobil serba guna (multi purpose vehicle/MPV) legendaris dari Daihatsu itu memang sudah diakui keandalannya.
Selama 15 tahun mengaspal di pelosok negeri, Xenia dinilai sangat mumpuni. Mayoritas penggunanya mengakui hal itu. Padahal, mesin yang disematkan saat itu 1.000 cc dan 1.300 cc.
Tahun lalu, Xenia sudah meninggalkan varian 1.000 cc. Kini, Xenia hadir dengan tetap mengusung 1.300 cc dan menambah varian baru dengan mesin yang lebih besar, 2NR-VE DOHC Dual VVT-i berkapasitas 1.500 cc. Mesin itu juga yang digunakan Toyota Avanza Veloz, saudara kembarnya. Keduanya diproduksi di pabrik Daihatsu di Karawang, Jawa Barat.
“Kami sebut big minor change, karena ada varian baru Xenia mesin 1.500 cc. Kegiatan test drive ini supaya para jurnalis bisa menjelaskan ke konsumen Xenia mengenai performa 1.500 cc. Sebab, ada keinginan konsumen Daihatsu untuk MPV dengan tenaga yang lebih besar,” tutur Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso saat melepas kegiatan Test Drive Grand New Xenia di Jakarta, pekan lalu.
Ditambahkan, untuk Xenia terbaru ini, pihaknya mengusung kelebihan berupa tampilan yang baru, kenyamanan, suspensi diperbarui, peredam ditambah, kestabilan, lebih kedap.
Juga ada keunggulan dari faktor safety seperti fitur keselamatan yang lebih tinggi seperti antilock brake system (ABS) dan electronic brakeforce distribution (EBD).
Baca: Tahun Ini Laga One Pride PRO Never Quit Bertabur Jawara-Jawara International
Seluruh keunggulan ini ingin dibuktikan lewat kegiatan test drive yang digelar untuk jurnalis.
Kegiatan test drive itu diikuti 14 jurnalis dari berbagai media massa nasional. Para jurnalis menjajal Grand New Xenia varian baru 1.500 cc tipe otomatis (matik) dan manual.
Mereka mencoba di berbagai kondisi jalan dan medan dari Jakarta ke kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, yang memiliki kontur jalan ekstrem naik dan turun.
Animo Mengejutkan
Ternyata, animo konsumen terhadap Grand New Xenia begitu tinggi. Terutama untuk varian terbaru 1.500 cc. Buktinya, dari target awal manajemen bahwa varian terbaru ini hanya terjual 10 persen dari total jualan Xenia, ternyata target itu terlampaui.
Manajemen Daihatsu memang belum merilis secara resmi angka penjualan Xenia sejak diluncurkan pada 15 Januari 2019 lalu hingga saat ini. Sebab, peluncuran Xenia terbaru tidak dilakukan secara serentak di sejumlah daerah.
Seperti Jakarta dan sekitarnya dilakukan pada 15 Januari, sedangkan kawasan Sumatera digelar pada 18 Januari 2019, lalu Balikpapan dan Samarinda sekitarnya dilakukan pada 24 Januari, sedangkan Makassar dan sekitarnya baru diluncurkan 4 Februari lalu.
Namun, informasi yang beredar di kalangan jurnalis, total pemesanan kendaraan dalam 15 hari pertama, atau hingga akhir Januari 2019 lalu, sudah melebihi rata-rata penjualan bulanan Xenia model sebelumnya.
Hendrayadi menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan merilis angka penjualan itu ke publik. Namun, dia optimistis, target 3.000 unit per bulan sudah terlampaui hingga akhir bulan ini.
Menurut dia, animo masyarakat lumayan tinggi. Bahkan, untuk varian terbaru 1.500 cc yang diperkirakan hanya terjual 10 persen dari total jualan Xenia, ternyata bisa tercapai di atas 10 persen.
“Angka 10 persen ini hanya periode launching. Nanti kita lihat responsnya, kalau bagus, akan kita tambah. Total target penjualan Xenia terbaru rata-rata 3.000 unit, atau naik dari rata-rata sebelumnya sekitar 2.500 unit. Jadi yang 1.500 cc kami targetkan sekitar 300 unit, memang tidak terlalu besar,” papar dia.
Diakui, animo masyarakat tinggi karena harga Xenia tidak naik dari model sebelumnya. Padahal, logikanya, kata dia, dengan adanya desain baru, tentu ada biaya pengembangan.
Belum lagi, setiap Januari, tanpa ada perubahan desain pun, pasti harga otomotif naik, karena ada perubahan harga Bea Balin Nama (BBN) yang dikeluarkan pemerintah.
Jadi logikanya, kata Hendrayadi, semestinya ada dua kenaikan.
“Tetapi kita lihat kondisi pasar. Walaupun Daihatsu dan Toyota market leader, pasar terus berkembang, pemainnya makin banyak, ada tujuh pemain di segmen MPV ini yang tadinya hanya dua pemain. Mau tidak mau, semuanya rebutan kue. Jadi persaingan pasar ketat, makanya kami pakai strategi tidak menaikkan harga,” tutur dia.
Xenia terbaru yang hadir dengan 10 varian itu dijual dengan harga terendah Rp 183,35 juta hingga tertinggi Rp 228,95 juta. Varian terbaru 1.500 cc harganya terpaut lebih murah sekitar Rp 10 juta dari saudara kembarnya, Avanza Veloz.
Sebagai contoh, Grand New Xenia 1.5 R deluxe transmisi manual dijual Rp 218,05 juta sedangkan transmisi matik Rp 228,95 juta. Tipe Avanza Veloz R manual dijual Rp 227,65 juta dan matik Rp 239,45 juta.