JBA Indonesia Targetkan Lelang 100 Ribu Mobil Bekas di Tahun Ini
Direktur PT ASSA Hindra Tanujaya mengatakan, pilihan masyarakat memutuskan membeli mobil bekas tak terlepas dari segi harga.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Adi Sarana Lelang anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) tengah menjajaki peluang mengakuisisi 51% saham perusahaan lelang mobil yakni PT Jepang Bidwin Auction (JBA) Indonesia.
Hal ini sejalan dengan menggeliatnya bisnis mobil bekas di Indonesia.
Direktur PT ASSA Hindra Tanujaya mengatakan, pilihan masyarakat memutuskan membeli mobil bekas tak terlepas dari segi harga.
Ia menuturkan, banyak mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) di awal tahun in sudah mengalami kenaikan harga. Sedangkan mobil bekas yang usianya baru empat tahun harganya bisa setengah dari produk baru tersebut.
"Pendorong market mobil bekas juga karena banyak mobil baru yang keluar namun diskon yang diberikan lebih kecil," ujar Hindra, Senin (25/2).
Untuk model mobil yang digemari, menurutnya tak jauh-jauh dari tipe Low-MPV (LMPV) dan kemungkinan sama seperti tahun lalu.
Kedepannya, Hindra menyebutkan dampak pembangunan infrastruktur di berbagai daerah akan menyebabkan kebutuhan terhadap mobilitas tinggi. "(Trend) ini terdistribusikan ke luar perkotaan nantinya," ungkapnya.
Pasca PT Adi Sarana Lelang bergabung di bawah bendera JBA Indonesia, jumlah balai lelang & pool kendaraan akan bertambah menjadi 17 lokasi.
JBA Indonesia diketahui juga akan menambah empat lokasi balai lelang dan pool kendaraan baru meliputi Medan, Padang, Pontianak, dan Bali.
Sejalan dengan penambahan lokasi lelang dan pool kendaraan, target jumlah lelang kendaraan juga meningkat di tahun ini menjadi 25% atau sekitar 100.000 unit kendaraan.
Adapun di tahun 2018 kemarin, PT Adi Sarana Lelang menjual sekitar 80.000 unit kendaraan dengan rincian 60% kendaraan roda dua dan 40% kendaraan roda empat.
Sementara itu bagi diler mobil bekas, Mobil88 menilai permintaan diperkirakan masih belum terlalu tinggi kenaikannya. "Trendnya sepertinya akan mendatar saja dibanding tahun lalu," ujar Halomoan Fischer Lumbantoruan, President Director Mobil88 PT Serasi Autoraya kepada Kontan.co.id, Senin (25/2).
Namun demikian, diler yang diawaki anak usaha Astra, PT Serasi Autoraya ini tetap mematok pertumbuhan volume penjualan. "Target kami tumbuh sekitar 15% dimana di tahun kemarin penjualan sekitar 20.000 unit," sebut Halomoan.
Soal model mobil, menurutnya masih belum banyak yang berubah. Tipe MPV seperti Avanza, Xenia dan Innova masih merajai transaksi penjualan dari Mobil88. Saat ini Mobil88 diketahui memiliki sekitar 20 cabang di sembilan kota di seluruh Indonesia.
Baca: Begini Nasib Harga Mobil Bekas Livina Setelah All New Livina Diluncurkan
Lain halnya dengan Herjanto Kosasih, Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua yang melihat awal tahun ini market masih cenderung stagnan. Terutama di segmen pengguna mobil menengah ke atas dan premium.
"Tahun ini juga tahun politik, jadi masih banyak yang menunda pembelian," sebutnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/2). Meski demikian, untuk segmen menengah dan menengah ke bawah menurutnya masih cukup ramai pembeli.
Model yang digemari, kata Herjanto, pastinya tipe LMPV lalu diikuti oleh City Car. Tipe seperti Avanza saja, menurutnya menguasai hampir 40% market mobil bekas di nasional.
"Yang benar-benar irit bahan bakar. Serta budaya suka berkumpul dari masyarakat Indonesia tak banyak berubah, sehingga yang seven seater masih diminati," tuturnya.
Adapun Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua menargetkan perolehan volume penjualan yang relatif sama seperti tahun lalu, sekitar 30.000 unit.
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Banyak peminat, penjualan mobil bekas tahun ini berpotensi menggeliat