Dukung Pendidikan Vokasi, Toyota Indonesia Sumbang 5 Mesin dan 5 Mobil untuk Praktik Siswa SMK
Toyota Indonesia telah mendonasikan 25 unit kendaraan dan 25 unit mesin dalam mendukung rangkaian program vokasi pendidikan di Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mendukung program Pemerintah mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi, Toyota Indonesia mendonasikan 5 mesin dan 5 mobil untuk 5 sekolah menengah kejuruan (SMK) binaan Toyota.
Secara total, Toyota Indonesia telah mendonasikan 25 unit kendaraan dan 25 unit mesin dalam mendukung rangkaian program vokasi pendidikan di Indonesia.
Toyota juga memberikan sertifikasi Peningkatan Profesionalitas Guru kepada 30 guru dari 6 SMK yang menjadi sekolah binaan Toyota di Jawa Barat.
Acara penyerahan 5 mesin dan 5 mobil untuk praktik siswa SMK ini dilakukan hari ini, Senin (18/3/2019) disaksikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca: 700 Bikers 70 Klub Ramaikan Suzuki Night Ride di Kota Jogja
Hadir pula di acara ini Dirjen Industri ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, & Elektronika) Harjanto, dan jajaran manajemen Toyota Indonesia.
Bob Azam Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Senin (18/3/2019) menyatakan, selain dalam bentuk fasilitas berupa hibah alat peraga pendidikan, Toyota juga turut aktif dalam revitalisasi program vokasi pendidikan dengan memberikan pelatihan bersertifikasi bagi para pengajar dan kelas budaya industri.
"Ke depannya, pengembangan kurikulum akan menjadi fokus kami. Kurikulum yang saat ini tersedia di Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) akan kami kembangkan untuk bisa diadopsi oleh SMK. Dengan demikian, diharapkan lulusan SMK mendapatkan pembekalan keterampilan yang kekinian sehingga dapat langsung diserap oleh dunia kerja,” ujar Bob Azam.
Sinergi kuat antara Pemerintah dan pelaku industri dinilai menjadi kunci penting dalam program pendidikan vokasi ini.
Para stakeholder yang terlibat dalam program vokasi pendidikan dapat membantu percepatan terciptanya ekosistem yang mendukung pembentukan SDM berkualitas melalui penyediaan fasilitas-fasilitas training yang mengaplikasikan teknologi terkini serta pengembangan kurikulum yang mengacu pada perkembangan industri. Dengan demikian link and match dapat bergulir lebih cepat.