Tukang Lap Mobil di Pameran Otomotif, Profesi Penting yang Kerap Diremehkan
"Kadang pegel nungguin orang pada lihat-lihat mobil, kadang capek udah dibersihin kotor lagi. Tapi ya itu tugas kita," tutur Deden
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di setiap event pameran otomotif terutama yang berskala besar, profesi satu ini selalu ada tapi kerap terselip diantara glamornya mobil-mobil atau rangkaian motor mewah yang dipamerkan ke pengunjung.
Dia adalah petugas lap mobil. Jika kita jeli, setiap mengunjungi pameran otomotif akan menemukan sosok-sosok. ini. Secara berkala dalam waktu tertentu akan terlihat orang berseragam rapi yang membawa kain lap halus. Lalu dia aan mendekati satu per satu mobil di booth exhibitor yang menjadi tanggung jawabnya untuk dilap.
Pengelapan bodi mobil seperti handel pintu dan elemen-elemen bodi, juga bagian-bagian tertentu di interior diperlukan agar terhindar dari plak bekas keringat tangan pengunjung, menjaga agar tampilan mobil tetap kinclong.
Profesi ini memang disewa ataupun didatangkan oleh para exhibitor seperti agen pemegang merk (APM) yang menjadi peserta pameran, khusus untuk menjaga kebersihan dan penampilan mobil yang dipamerkan tetap cemerlang.
"Kadang pegel nungguin orang pada lihat-lihat mobil, kadang capek udah dibersihin kotor lagi. Tapi ya itu tugas kita," tutur Deden, petugas lap mobil yang kami temui di booth Suzuki, Jumat (3/5/2019).
Cerita suka dari profesi yang baru digeluti Deden selama dua kali event (GIIAS dan IIMS) ini ialah dirinya juga bisa menikmati pameran yang digelar.
Berbeda halnya dengan Susilo, yang bertugas di booth Hyundai. Dia mengaku pernah menerima protes dari pihak Hyundai karena kendaraan tidak segera dibersihkan.
"Dukanya kalau baru dilap terutama mobil warna hitam ya jadi cepet kotor. Kadang suka bingung, ketika kita lap dan kotor, terus ngga kita lap dari pihak Hyundai protes," ungkap Susilo saat ditemui TribunJakarta.com.
Baca: Banyak Tawaran Diskon Mobil LCGC di Telkomsel IIMS 2019, Ini Rinciannya
Menurut Susilo, pekerjaan sebagai petugas poles kendaraan cukup menyajikan suasana baru dibanding pekerjaannya yang dahulu.
Menyoal pendapatan yang diterima para petugas poles ini, bisa mencapai jutaan rupiah.
Untuk Deden yang langsung dibawa oleh pihak Suzuki, ia mengaku per hari mendapat Rp 150.000 namun uangnya akan dibayarkan usai event.
"Dihitung perhari aja. Saya kan dua shift, long shift. Satu shiftnya itu Rp 150 ribu. Satu shift itu Rp 150 ribu. Saya khusus Suzuki," terang Deden.
Sementara Susilo yang didatangkan dari pihak ketiga, ia harus bekerja dari pagi hingga pameran selesai.
"Saya belum tau pastinya. Kira-kira ya ngga nyampai Rp 100 ribu kali ya perhari. Tapi nanti terimanya pas gajian akhir bulan," jelas Susilo.
Namun keduanya menikmati pekerjaan mereka, karena menurut keduanya pekerjaan sebagai petugas poles pada event otomotif membawa nuansa tersendiri.