Kisah Muhammad Fadli, Diamputasi Kaki Kirinya Usai Kecelakaan di Balapan ARRC 2015 Sentul
Fadli mengatakan kejuaraan balap motor ARRC tahun 2015 silam tersebut meninggalkan kenangan.
Editor: Choirul Arifin
"Akhirnya, pada saat saya satu tahun kemudian, saya sudah bisa lepas tongkat dan bisa jalan. Sebulan kemudian, anak saya sudah bisa menyusul bisa jalan. Jadi saya yang menang dong," lanjut Fadli sambil tersenyum.
Sempat Minder, Lalu Bangkit
Fadli melanjutkan, dirinya pernah merasa minder saat pertama kali kakinya diamputasi.
Baca: Sikap MUI Tentang Kasus Wanita yang Bawa Anjing ke Dalam Masjid dan Kini Dilapor dengan 3 Tuduhan
"Sempat malu dan segala macam kan, kita tidak punya harta sesuatu saja kita kadang-kadang malu. Apalagi tidak punya anggota badan yang tidak sempurna dan lebih malu lagi. Apalagi kita bukan dari awal lahir yang dulu sebelumnya ada, terus tiba-tiba tidak ada yang kita tidak bisa tuh dengar omongan orang," tutur Fadli.
"Ada yang bilang 'ih kasihan ya dulu nomal sekarang seperti itu.' Nah, itu yang harus kita lawan. Saya dua minggu tidak ketemu orang, ketika orang mau jenguk, saya bilang tidak usah ke istri saya, bilang saja lagi tidur. Itu adalah mental saya lagi drop-dropnya," sambungnya.
Pikiran Fadli pun terkoyak. Enggan menemui orang selain istri dan keluarganya.
Tapi, Fadli mendapat dukungan dari istri dan keluarganya agar bangkit dan kembali seperti semula.
"Saya setelah itu berpikir lagi, mau sampai kapan seperti itu. Saya punya anak yang akan tumbuh dewasa. Kalau saya minder, nanti anak dan istri saya akan imbasnya juga. Jadi untuk membangkitkan itu, saya sangat bersyukur ada istri ada orangtua dan anak yang secara tidak langsung menyemangati saya. Ada teman-teman juga yang support buat saya, apalagi sekarang ada sosial media ya," ucap Fadli.
"Itu juga termasuk bagian yang mendukung saya. Ketika ada semangat dari teman-teman harus kita jadikan masukkan buat kita agar lebih baik lagi," pungkasnya.