BPJT Targetkan 1.000 Bus Listrik Bisa Wara-wiri di Jabodetabek
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ) berharap populasi bus listrik di area Jabodetabek bisa berkembang signifikan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ) berharap populasi bus listrik di area Jabodetabek bisa berkembang signifikan.
Hal ini diklaim sejalan dengan satu dari sembilan pilar Perpres Nomor 55 Tahun 2018, mengenai Rencana Induk Transportasi Jakarta (RITJ) mengenai transportasi ramah lingkungan.
Menurut Kepala BPTJ Bambang Prihartono, target jangka pendek populasi bus listrik bisa memenuhi kebutuhan transportasi darat baik untuk Jakarta atau skala nasional.
Sedangkan untuk Jabodetabek sendiri, diharapkan bisa mengejar target sampai 1.000 unit bus istrik.
"Kebutuhan Jabodetabek dalam waktu dekat ini sekitar 1.000 unit bus listrik, itu rencana jangka pendek yang kami harap sudah bisa terealiasasi mulai tahun depan. Untuk target menengah sekitar 5.000 unit bus listrik," kata Bambang di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Baca: Garuda Indonesia Gunakan Bus Listrik Produksi Dalam Negeri
Bus Listrik MAB Lebih lanjut Bambang menjelaskan, bila bus listrik merupakan solusi tepat untuk transportasi ramah lingkungan di kota-kota besar, terlebih untuk Jakarta yang baru saja mendapat predikat tingkat polusi terburuk.
Dengan adanya PT Mobil Anak Bangsa ( MAB) yang telah melakukan percepatan kebutuhan bus listrik di Indonesia, diharapkan bisa menjadi langkah bagi pemerintah mendorong pelaku bisnis transportasi meninggalkan moda lawasnya yang menggunakan mesin konvensional.
"Ke depan kita sudah tidak bicara lagi soal bus mesin konvensional, tapi full listrik. Kita akan coba untuk bisa bersinergi dengan MAB dan instansi lainnya untuk mengejar target nasional, BPTJ akan mengawal ini," kata Bambang.