Menguji Trek Offorad di Kejurda Seri 2 'The Mandalika Offroad Championsip 2019'
The Mandalika Offroad Championsip 2019' – Kejurda Seri 2 berlangsung selama dua hari, 29-30 Juni 2019.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gairah olahraga mobil offroad di Nusa Tenggara Barat kini makin menggeliat sejak kepengurusan Pengda IOF Nusa Tenggara Barat yang baru terbentuk dan dilantik.
Di bawah komando Ketua Pengda IOF NTB baru, dr Lalu Herman Mahaputera Mkes, MH, gairah kompetisi offroad terus digenjot. Salah satunya dengan menggulirkan seri Kejuaraan Daerah Racing Adventure, 'The Mandalika Offroad Championsip 2019' – Kejurda Seri 2 yang berlangsung dua hari, 29-30 Juni 2019.
Bambang Suhermanto, offroader senior NTB yang menjadi ketua panitia mengatakan, jumlah peserta dibanding seri 1 mengalami peningkatan, yakni mencapai 40-an lebih starter dari sebelumnya hanya 38 starter.
"Pesertanya nggak cuma berasal dari Mataram tetapi juga dari Sumbawa, Bali, Surabaya dan Yogyakarta," ujar Bambang.
Ketua Pengda IOF NTB baru, dr. Lalu Herman Mahaputera Mkes, MH yang biasa disapa dokter Jack, mengajak rekan-rekannya yang tergabung di Tim Galena Offroad ikut berpartisipasi di ajang ini.
“Agar eventnya lebih seru, sesuai kesepakatan. Karena ini dijadikan ajang latihan dan silaturahmi offroader Tim Galena, maka point yang didapat tidak mempengaruhi offroader NTB yang sedang berkompetisi,” katanya.
Trek untuk event ini dirancang langsung oleh Cak Mendol, master trek yang sering merancang venue event berskala nasional, agar offroader NTB bisa merasakan langsung aroma trek kompetisi offroad berskala nasional. Tingkat kesulitan trek dibuat mendekati dengan event nasional yang biasa digelar di pulau Jawa. Jadilah event kejurda terasa kejurnas.
Lokasi kompetisi ini tidak jauh dari kawasan yang akan dibangun sirkuit baru untuk MotoGP Mandalika di Lombok Tengah dan dikelola oleh Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC).
Alam perbukitan pantai dengan kontur naik turun jadi handicap yang mampu menguji adrenalin peserta.
“Banyak lokasi trek yang belum dieksplor. Kalau diperluas pasti akan banyak trek seru dan menantang,” kata Cak Mendol.
Selain lokasi yang menantang, kawasan ini sudah dilengkapi fasilitas penginapan layak mulai dari yang murah hingga hotel bintang lima. Sedangkan untuk transportasi penyeberangan ke Lombok ternyata ada kapal laut dengan rute Surabaya – Mataram pp. Lama perjalanan kurang lebih 18 jam.
“Saya berharap dari NTB akan segera lahir banyak offroader yang bisa mengharumkan nama daerah di pentas nasional,” kata dokter Jack yang juga merupakan offroader papan atas nasional.
Lalu Satria Atmawinata, Kepala Bappeda Lombok Tengah mengatakan, Pemda Lombok Tengah berharap dengan potensi alam yang dimiliki makin banyak pecinta dunia otomotif yang datang dan berkunjung.
“Alam di Lombok itu luar biasa. Jadi sangat layak untuk diexplorasi baik turing dengan mobil atau motor maupun berpetualang dengan kendaraan 4x4 maupun motortrail,” kata pria yang juga pehobi offroad ini.