Suzuki Jimny Generasi Baru sudah Bersileweran di Situs Jual Beli Mobkas
SUV racikan produsen berlogo 'S' itu mulai banyak ditemui di situs jual beli online, atau showroom mobil bekas (mobkas) dengan harga yang lebih tinggi
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak diperkenalkan pada 2018 dan resmi dijual di ajang GIIAS 2019 lalu, Suzuki Jimny terbaru bisa dibilang sukses membius masyarakat Indonesia, khususnya pecinta SUV 4x4 legendaris tersebut.
Namun, SUV racikan produsen berlogo 'S' itu mulai banyak ditemui di situs jual beli online, atau showroom mobil bekas (mobkas) dengan harga yang lebih tinggi.
Padahal waktu tunggu atau inden untuk Suzuki Jimny generasi keempat ini mengular, bahkan mencapai lebih dari satu tahun tergantung lokasi dealer pemesanan.
Menanggapi fenomena ini, Donny Saputra, selaku Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkapkan bahwa dirinya belum mau berspekulasi dan berkomentar banyak.
"Itu kami kan tidak bisa komentar apakah itu informasinya kredibel atau tidak, orang iseng kan juga bisa taruh di situ (situs jual beli mobil bekas)," papar pria yang akrab disapa Dony ini saat dihubungi, Senin (12/8/2019).
Donny menambahkan, menurut informasi yang ia dapatkan dari beberapa rekan dealer Suzuki, belum ada Jimny baru yang dijual oleh para konsumen yang telah mendapatkan unitnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan monitor pada beberapa agregator, dan saat ia melakuan kroscek dengan ingin melihat barangnya, tidak bisa.
"Mungkin itu apakah dari importir umum ataukah dari kami. Dulu kan sebelum kami luncurkan sudah banyak ya yang seliweran dari importir umum," kata Donny lagi.
Baca: Jepang Kewalahan, Ada Peluang Suzuki Jimny Diproduksi di Cikarang?
Saya juga tidak jelas itu dapat barangnya dari mana. Kalau importir umum pasti harganya lebih mahal dong dari kami, karena kan mereka mungkin saja impor bukan dari Jepang, tapi dari negara lain," sambungnya.
Lebih lanjut, Donny berharap konsumen Jimny adalah mereka yang loyalis dan benar-benar menginginkan SUV itu menjadi bagian dari mobilitasnya.
"Harapan kami Jimny yang kami jual ke konsumen itu terbatas jumlahnya, ya jangan dijual dong gitu," papar Dony.
"Maunya kami yang beli itu yang pakai cinta, bukan yang mau cari untung atau nafsu gitu, hehe," tutupnya.