Toyota Pamerkan Mirai Fuel-Cell dan Prius Plug-in Hybrid di IEMS 2019
Sebelumnya, Toyota telah memperkenalkan Prius sebagai model HEV perdana yang dipasarkan di Indonesia pada 2009.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) memamerkan empat teknologi kendaraan listrik di pameran kendaraan elektrifikasi Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 yang diselenggarakan BPPT pada 4-5 September 2019 di Balai Kartini, Jakarta.
Keempat teknologi yang ditampilkan Toyota adalah C-HR Hybrid Electric Vehicle (HEV), Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), i-ROAD Battery Electric Vehicle (BEV), dan Mirai Fuel-Cell Electric Vehicle (FCEV).
Sebelumnya, Toyota telah memperkenalkan Prius sebagai model HEV perdana yang dipasarkan di Indonesia pada 2009. Selain Prius, Toyota juga memasarkan kendaraan hybrid dari Camry, Alphard serta C-HR yang baru saja diluncurkan pada awal 2019.
Baca: Dua dari 3 Fakta Baru Temuan Polisi: Truk Overload 25 Ton, Sopir Panik Tak Aktifkan Rem Angin
Selain kendaraan elektrifikasi, pilihan teknologi flexi engine yang dapat mengakomodasi bahan bakar berbasis nabati/bio seperti biodiesel dan etanol juga dihadirkan.
Toyota juga sudah mengekspor mesin berbahan bakar ethanol dalam wujud utuh sejak 2012 ke Argentina.
Baca: i-MiEV dan Outlander PHEV Mengisi Booth Mitsubishi di IEMS 2019
President Director Toyota-Astra Motor, Yoshihiro Nakata, dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Kamis (5/9/2019) menyebutkan, ragam pilihan teknologi kendaraan ramah lingkungan yang tercakup dalam elektrifikasi dan flexy engine diperlukan mengingat kebutuhan masing-masing konsumen berbeda sehingga dapat mendukung populasi penggunaan yang masif yang nantinya akan memberikan manfaat yang maksimal.
Yoshihiro Nakata juga meyatakan, Toyota secara aktif menyambut baik upaya Pemerintah Indonesia dalam akselerasi penerapan teknologi maju.
“Memasuki tahun ke-10 dari teknologi elektrifikasi Toyota yang dipasarkan di Indonesia, kami sangat excited bahwa Pemerintah Indonesia mempunyai perhatian serius pada kendaraan elektrifikasi guna menjaga lingkungan yang lebih baik di masa depan,” ujar Nakata.
Dia mengatakan, program elektrifikasi di dunai transportasi menghadapi tantangan harga jual kendaraan yang relatif tidak murah, serta kesiapan infrastruktur di berbagai daerah, dan fasilitas penggunaan seperti charging yang cepat.
Menurut Nakata, selain menyiapkan produk dan teknologi, maka dibutuhkan juga kesiapan pasar demi tercapainya roadmap pemerintah di tahun 2025 dengan optimal.
Sebelumnya, Toyota Indonesia turut serta dalam riset komprehensif kendaraan elektrifikasi hasil kerjasama antara Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Ristekdikti RI serta enam perguruan tinggi di Indonesia dengan menyediakan 18 unit mobil terdiri dari 6 Prius HEV, 6 Prius PHEV, and 6 Corolla mesin bakar internal), data logger, fasilitas charging, dan asistensi teknik.
"Kami memiliki perhatian yang tinggi untuk dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan industri kendaraan elektrifikasi termasuk di dalamnya industri rantai pasok, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar domestik serta berpotensi untuk merambah pasar ekspor karena tren global saat ini adalah menuju kendaraan rendah emisi,” ungkap Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.