Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Otomotif, Bebin Djuana melihat langkah PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) meluncurkan pickup Bima dalam debut pertamanya di dunia industri otomotif nasional dinilai sudah tepat.

Indonesia sebagai negara yang kaya akan hasil alam membuat pick up akan banyak digunakan sebagai alat angkut.

"Esemka masuk pasar melalui tipe pick up strateginya sudah tepat, karena pasarnya besar sekali. Negara ini perlu banyak sekali pick up untuk angkut hasil bumi, sektor perikanan dan logistik lainnya," tutur Bebin Djuana kepada Tribunnews.com, Minggu (8/9/2019).

Baca: Menteri LHK Pastikan Tidak Ada Asap Lintas Batas dari Indonesia ke Negara Tetangga

Terkait kepercayaan masyarakat terhadap produk Esemka, menurutnya hal tersebut akan diketahui seiring berjalannya waktu.

Harga yang sesuai dengan kebutuhan pasar juga akan menjadi jalan bagi Esemka masuk ke pasar otomotif nasional.

Baca: Kronologi Sopir Taksi Online Ditembak Penumpangnya di Tol Jagorawi, Pelakunya Diringkus di Bogor

Selain itu, jaringan penjualan pun menjadi penentu bagi Esemka dalam menarik minat konsumen.

"Soal ketangguhan dan kehandalan waktu yag akan membuktikan. Harga yang logis menjadi salah satu jalan masuk ke pasar sambil membuka jaringan penjualan, pemeliharaan dan perbaikan serta suku cadang. Karena mobil-mobil ini akan masuk sampai pelosok nusantara," ungkap Bebin.

Double cabin

Akhirnya pabrikan asal Indonesia Esemka resmi meluncurkan pikap mereka, yang diberi nama Esemka Bima.

Oleh Esemka, Bima dihadirkan dalam dua pilihan mesin yakni 1.200 cc dan 1.300 cc.

Sayangnya spesifkasi lebih detilnya seperti power mesin dan torsi belum dibuka secara gamblang.

Sebagai mobil pikap, tentu Esemka Bima ini bisa menjadi pilihan baru buat konsumen di Indonesia.

Apalagi kabarnya Esemka Bima ini bakal dijual seharga tak lebih dari Rp 150 jutaan.