Iran Bisa Bikin Mobil Sendiri Meski Diembargo Amerika dan Sekutu
Iran Khodro yang berarti "Mobil Iran" merupakan pabrikan terbesar di Iran yang telah menjalin PSA dan Renault sejak lama.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Saat ini Amerika Serikat dan Iran sedang terlibat konflik. Ini gara-gara Amerika Serikat membunuh Jenderal Iran bernama Qasem Soleimani menggunakan serangan drone pada Jumat pekan lalu (3/1).
Serangan balasan Iran terbaru terjadi kemarin (8/11) ketika pasukan Garda Revolusi Iran menghujani markas tentara Amerika Serikat di Irak.
Konflik ini diyakini akan memperburuk kondisi industri otomotif di Iran. Menurut laporan Automotive Logistics, produksi mobil di Iran mulai menurun pada 2018.
Bahkan pada 2019 lalu Iran diprediksi hanya memproduksi di bawah 1 juta unit. Padahal pada 2017 Iran sanggup menjual sekitar 1,5 juta unit mobil per tahun.
Penurunan penjualan ini akibat sanksi ekonomi terhadap Iran dan berhentinya pasokan komponen mobil dari Groupe PSA (Peugeot dan Citroen) dan Renault.
Baca: Donald Trump Beri Pernyataan Terkait Serangan Rudal: Iran Tampaknya Mundur
Pabrikan mobil Prancis ini sudah bertahun-tahun menjadi partner teknologi dan suplier komponen untuk dua pabrikan otomotif Iran, yaitu Iran-Khodro (IKCO) dan Saipa.
Iran Khodro yang berarti "Mobil Iran" merupakan pabrikan terbesar di Iran yang telah menjalin PSA dan Renault sejak lama.
Iran Khodro tercatat merakit di bawah lisensi PSA sejak 2009 dengan produk seperti Peugeot 206, Peugeot 405, Peugeot Pars, dan Peugeot Roa.
Plus mobil nasional IKCO Samand yang dibangun menggunakan platform Peugeot 405.
Sementara itu SAIPA yang didirikan pada 1965 banyak merakit mobil dari Citroen dan Renault.
Mobil yang diproduksi SAIPA adalah Citroen Xantia dan Renault Logan yang dipasarkan di Iran dengan nama Tondar 90.
Selain dengan PSA dan Renault, SAIPA juga menjalin kerjasama dengan KIA sejak 1993.
SAIPA merakit KIA Pride generasi pertama dan memasarkannya dengan nama SAIPA Saba (sedan), Safari (wagon), dan Nasim (hatchback).
Untuk mengatasi sanksi ekonomi internasional dan terhambatnya suplai komponen mobil dari pabrikan Prancis, perusahaan perakit mobil Iran mulai melirik partner dari Cina.
Buat contoh IKCO kini menggandeng Dongfeng dan Haiman untuk merakit mobil.
Kalau SAIPA memilih berkolaborasi dengan tiga pabrikan Cina lainnya, yaitu Brilliance, Changan, dan Zoyte.
Salah satu produknya adalah SAIPA Brilliance H330. Selain itu kini di Iran ada Modiran Vehicle Manufacturing yang bersama Cherry yang memasarkan mobil dengan merek MVP.
Dengan membangun kerjasama dengan pabrikan Cina, industri otomotif Iran perlahan-lahan mulai berupaya mengurangi ketergantungan terhadap pabrikan Prancis.