Dari Pabriknya di Purwakarta, Hino Bukukan Rekor Produksi 500.000 Unit
Sejarah panjang keberadaan Hino di Indonesia dimulai tahun 1967 dalam bentuk kendaraan bus lengkap yang merupakan hibah Pemerintah Jepang
Penulis: Choirul Arifin
Peresmian perluasan pabrik HMMI tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada 17 Desember 2009.
Tahun 2012 merupakan era baru bagi HMMI dengan dimulainya proses permesinan (machining) untuk komponen engine yang meliputi: cylinder block, cylinder head, camshaft, crankshaft, dan connecting rod.
Komponen utama lainnya seperti transmisi, propeller shaft dan rear axle juga diproduksi di HMMI, selain komponen komponen lainnya yang terus ditingkatkan dibuat di dalam negeri melalui pemasok (supplier).
Dampak dari meningkatnya proses manufaktur di dalam negeri tersebut, maka tingkat kandungan komponen dalam negeri pun meningkat dengan drastis.
Saat ini tingkat kandungan dalam negeri kendaraan bermotor Hino berada pada kisaran 50sampai dengan 70 persen.
Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, HMMI juga mengekspor komponen dan kendaraan.
Direktur Produksi PT HMMI, Timbul Simanjuntak mengatakan, model yang paling banyak diproduksi saat ini adalah truk Hino Ranger FM yang mencapai sekitar 45 persen dari total varian truk Ranger.
Truk Hino varian Ranger FM 260 JD 6x4 aplikasi dump truck saat ini menjadi market leader di segmennya dan di kategori truk medium duty di Indonesia.
Truk Hino buatan Purwakarta saat ini juga diekspor ke Filipina, Laos, Vietnam, Haiti, Bolivia, dan beberapa negara di Afrika Barat dengan total volume ekspor mencapai 13.000 unit dalam 10 tahun terakhir.
Total saat ini ada 15 negara tujuan ekspor mencakup Vietnam, Filipina, Laos, Haiti, Bolivia dan beberapa negara di Afrika Barat.
Komponen Hino juga diekspor ke 17 negara tujuan.
Menurut Timbul, ekspor dirintis tahun 2011. "Negara tujuan ekspor terbanyak adalah Vietnam dan Filipina," kata TImbul.
Filipina saat ini antara lain banyak mengimpor truk Dutro setir kiri dari pabrik Hino di Purwakarta.
Pabrik Hino di Indonesia saat ini memiliki Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Hino 50 sampai 70 persen dan tahun 2022 nanti produksinya diproyeksikan mencapai 43.000 unit.