Menghidupkan Mesin Mobil Tiga Hari Sekali Mencegah Aki dari Risiko Cepat Soak
"Kalau bisa tiga hari sekali dihidupkan supaya nanti baterainya lama kelamaan tidak habis listriknya," saran Boediarto.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama masa di rumah saja tentunya mobil akan jarang terpakai dan hanya terparkir di garasi.
Agar seluruh komponen tetap terjaga dengan baik jika suatu saat digunakan nanti, pemilik wajib memanaskan mobilnya tiga hari sekali.
Head of After Sales and CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto mengatakan menghidupkan mesin mobil tiga hari sekali mampu menjaga baterai atau aki mobil tetap tahan lama.
"Kalau bisa tiga hari sekali dihidupkan supaya nanti baterainya lama kelamaan tidak habis listriknya. Kalau dihidupkan dengan putaran tertentu itu baterainya tetap akan sehat," tutur Boediarto, Jumat (15/4/2020).
Baca: Pasar Otomotif Masih Lesu, Toyota Perpanjang Penghentian Aktivitas Pabrik Hingga Juni
Saat mobil tidak dipanaskan sama sekali, masalah yang muncul ialah pada mesin
"Kalau pernah dihidupkan, itu engine-nya kalau ada apa-apa pasti ketahuan, kalau ada masalah apa pasti ketahuan seperti kaitanya dengan oli dan lainnya juga," ungkap Boedi.
Baca: Lebaran, Kendaraan Menuju Rest Area Akan Dibatasi, Istirahat Maksimal 30 Menit
Boedi menambahkan memanaskan mobil tak perlu lama-lama, cukup 10-15 menit saja dan lebih baik jika dijalankan daripada diam.
"Untuk dihidupkan itu 10-15 menit. Terus ada lagi syaratnya sebisa mungkin rpm-nya dijaga di 1.500 atau lebih, tujuannya agar engine itu bekerja dan mengeluarkan listrik," terangnya.
Baca: Waspadai Titik Rawan Macet di Jalan Tol Menjelang dan Pasca Lebaran, Ini Rinciannya
Sebelum melakukan starting engine, sebaiknya pemilik mengarahkan knalpot kell arah luar rumah.
"Sebisa mungkin jangan menghadap ke dalam rumah atau diusahakan menghadap ke pintu garasi luar. Kemudian pastikan rem tangannya difungsikan kemudian gigi transmisi baiknya netral," jelas Boedi.
Kemudian yang terakhir ialah, pastikan isi bahan bakar selalu penuh agar terhindar terciptanya butiran air di ruang kosong tangki.
"Udara yang terjebak di dalam tangki itu akan bisa menjadi pemicu kondensasi atau uap air. Kalau di dalam tangki bahan bakar ada butiran air itu akan mengganggu kinerja sistem bahan bakar kendaraan. Kalau terjadi lebih lanjut bisa menjadi mengganggu komponen engine yang lain," kata Boedi.