Mundurnya Penerapan Euro 4, Isuzu Panther Tak Jadi Disuntik Mati hingga Penundaan Rilis MU-X Terbaru
Diketahui penerapan Euro 4 mundur, Isuzu tak jadi suntik mati Panther hingga perilisan MU-X terbaru juga tertunda
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Melambungnya harga Panther disebabkan tidak seimbangnya permintaan dan stok yang tersedia.
Terlebih sejak kejadian banjir di Jakarta awal tahun ini, nama besar mobil Panther kembali terangkat, terutama setelah muncul video viral sebuah angkot Panther yang berhasil menerjang banjir tanpa mengalami mogok.
MU-X Mesin Baru Ditunda Peluncurannya
Masih dari diskusi yang sama, Attias juga mengatakan bahwa penerapan Euro 4 yang ditunda juga berdampak pada peluncuran produk baru.
Hal tersebut dikarenakan produk baru sudah mengikutip regulasi Euro 4.
“Implementasi Euro 4 yang ditunda setahun juga berdampak pada kami. Karena varian baru sudah ikut regulasi Euro 4. Jadi peluncuran produk baru sudah pasti kami tunda,” ucap Attias terang.
MU-X mesin terbaru sendiri sudah mengaspal di Thailand dan Filipina.
Namun, hingga saat ini belum bisa dipastikan kapan akan hadir di Indonesia.
MU-X terbaru sendiri tidak jauh berbeda dengan model sebelumnya dari segi tampilan.
Meski begitu, Isuzu membubuhkan beberapa ornamen yang membuat mobil bertipe SUV ini tampak lebih modern.
MU-X seri terbaru akan hadir dengan mesin baru.
Mobil SUV ini akan menggunakan mesin BluePower untuk varian 1.9 liter dan 3.0 liter.
Isuzu bahkan mengklaim bahwa MU-X merupakan SUV pertama yang mengusung mesin diesel berkapasitas 1900cc DDI BluePower turbo diesel bertenaga 201 dk dan torsi 360 Nm.
Untuk varian 3.0 liter (3000 cc) sendiri memiliki tenaga 237 dk dan torsi 380 Nm.
Dua varian tersebut menggunakan transmisi otomatis 6 percepatan dan manual 6 percepatan khusus varian 1.9 liter.
Untuk diketahui, saat ini MU-X yang beredar di Indonesia masih menggunakan mesin diesel 2,499 cc dengan intercooler dan VGS (Variable Geometry System Turbocharger).
(Tribunnews.com/Renald)(Kompas.com/ Dio Danajaya)