Sri Mulyani Tolak Usulan Pajak Nol Persen, Ini Kata Produsen hingga Pedagang Mobil Bekas
Menteri keuangan Sri Mulyani juga mengatakan bahwa ia tak setuju usulan pembebasan pajak mobil dari Kementerian Perindustrian tersebut.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Jadi yang diputuskan pemerintah itu pastinya untuk perbaikan ekonomi. Pemerintah memberikan stimulus fiskal itu untuk semua dunia usaha yang terdampak. Kalau semuanya bisa mendapatkan stimulus secara general maka ekonominya akan bangkit dan otomatis pasar otomotif juga naik," tutur Billy saat virtual konferensi pers, Senin (19/10/2020).
Ia juga berharap bahwa pasar mampu bergerak ke arah positif dan masyarakat yang sempat menahan untuk membeli unit kendaraan bisa merealisasikan belanjanya.
"Kami percaya bahwa pemerintah mempunyai pertimbangan matang untuk stimulus ekonomi secara general. Stimulus untuk masyarakat secara umum pada akhirnya juga akan meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pasar otomotif," kata dia. "Kami harap konsumen yang sempat menahan pembelian dapat merealisasikannya setelah mendengar keputusan tersebut," lanjut Yusak.
Menurut mereka, ada tigaaspek yang patut diperhatikan dan didorong untuk menumbuhkan industri otomotif.
Ketiganya yakni perkembangan Covid-19, ekonomi, serta sektor pembiayaan atau leasing.
"Jika tiga aspek itu bisa membaik, mudah-mudahan pasar juga akan mengikuti. Semoga ini bisa berjalan positif," ujar Anton.
Pebisnis mobil bekas juga menanggapi keputusan Sri Mulyani tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, penjual mobil bekas sudah was-was sejak munculnya wacana tersebut.
"Kondisinya kemarin itu sama dengan mobil baru, banyak pelanggan yang nahan beli mobil bekas nunggu pajak nol persen, karena mereka berharap kalau sampai jadi, ya mereka beli mobil baru dengan harga murah kan," ujar Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua kepada Kompas.com, Senin (19/101/2002).
Ia juga menambahwa bahwa dengan adanya info tersebut, para pedagang dan pelanggan mempunyai kepastian.
Sejak penolakan dari Sri Mulyani tersebut, Herjanto mengatakan bahwa banyak konsumen yang datang dan menghubungi pedagang mobil bekas di WTC.
Hal tersebut bisa menjadi indikator bahwa kondisi akan kembali normal.
"Kebanyakan konsumen yang sebelumnya nahan, mulai kontak lagi nanya unit, walau belum banyak karena hari pertama itu bisa jadi patokan nantinya akan kembali normal meski memang secara kondisi ekonomi kan juga belum terlalu pulih," kata Herjanto.
(Tribunnews.com, Renald/Lita Febriani/Yanuar Riezqi Yovanda)(Kompas.com, Ruly Kurniawan/Stanly Ravel)